Guiyang (ANTARA News) - Jutaan orang telah terpengaruh setelah hujan lebat selama berhari-hari di bagian baratlaut dan tengah Tiongkok telah mengakibatkan banjir dan tanah longsor serta menghentikan layanan kereta.
Hujan badai telah menimbulkan kekacauan bagi Provinsi Guizhou di Tiongkok Baratdaya sejak Ahad (13/7), sehingga memicu banjir dan tanah longsor serta merenggut korban jiwa serta kerugian ekonomi besar.
Hujan lebat juga telah menewaskan 17 orang dan membuat empat orang hilang hingga Jumat di Guizhou, kata Departemen Urusan Masyarakat di Provinsi itu dalam satu pernyataan.
Lebih dari 3,19 juta orang dari 72 kabupaten di Guizhou telah terpengaruh oleh banjir yang dipicu oleh hujan lebat dan tanah longsor. Sebanyak 167.300 di antara mereka diungsikan karena kehawatiran akan keselamatan mereka, kata Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Jumat malam. Topan merusak 133.500 hektare tanaman dna menghancurkan 4,249 rumah, sehingga menimbulkan kerugian ekonomi tak kurang dari tiga miliar yuan (483,2 juta dolar AS).
Dalam kasus paling akhir, enam orang tewas dan dua orang lagi cedera dalam peristiwa tanah longsor di Kota Bijie di provinsi tersebut, kata pemerintah lokal pada Jumat.
Tanah longsor terjadi sekitar pukul 04.00 pada Kamis (17/7) di Desa Dakuo, Kabupaten Zhijin, sehingga delapan orang tertimbun, kata juru bicara pemerintah kabupaten itu.
Sebanyak 150.000 warga di Kabupaten Huangping di Guizhou dipindahkan karena bendungan retak dan tanah longsor dilaporkan pada Jumat pagi.
Departemen Urusan Sipil Provinsi Guizhou telah mengalokasikan dana bantuan sebanyak 29,1 juta yuan dan mengirim makanan serta air minum ke daerah yang terpengaruh.
Hujan lebat diperkirakan berlanjut di provinsi tersebut setelah Topan Rammasun memasuki daratan di Provinsi Pulau Hainan, Tiongkok Selatan, pada Jumat sore, kata Departemen Pencegahan Banjir setempat.
Di tempat lain, hujan badai telah menghentikan layanan kereta di Kota Huaihua di Provinsi Hunan, Tiongkok Tengah, sehingga sebanyak 1.000 penumpang terjebak selama 20 jam. Polisi setempat telah mengirim bus darurat untuk mengangkut mereka ke tempat tujuan mereka.
(C003)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014