Sejak album "Jejaka" sukses di tahun 1983, Dina menjadi identik dengan lagu-lagu yang bernada ceria. Dina berhasil mempertahankan eksistensinya dengan lagu-lagu seperti itu, meskipun pasar musik di eranya saat itu didominasi oleh lagu-lagu melankolis. "Pak Penghulu" termasuk dalam daftar lagunya yang populer saat itu.
Lagu itu bercerita tentang seorang wanita bernama Anita yang sudah mencapai tahap menerima lamaran dari kekasihnya Abdullah. Maka pak penghulu selaku pemuka agama, didorong untuk menyegerakan pernikahan mereka, supaya asmara sepasang kekasih itu bisa berujung kebahagiaan yang melingkupi kedua pihak keluarga.
Lirik lagu itu juga menyelipkan jargon "cukup dua anak" yang diusung oleh pemerintah saat itu.
Dina, yang lahir pada 21 Agustus 1965 di Jakarta, meninggal dunia pada 3 November 2024 karena sakit di usia 59 tahun.
Lirik lagu itu juga menyelipkan jargon "cukup dua anak" yang diusung oleh pemerintah saat itu.
Dina, yang lahir pada 21 Agustus 1965 di Jakarta, meninggal dunia pada 3 November 2024 karena sakit di usia 59 tahun.
Baca juga: Lirik lagu "Jika" oleh Melly Goeslaw dan Ari Lasso serta penjelasannya
Baca juga: Lirik lagu "Madiun Ngawi" oleh Happy Asmara dan penjelasan
Lirik lengkap lagu "Pak Penghulu" sebagai berikut:
Dia Anita namanya
Dia Anita namanya
Lahir di kota Jakarta
Pada bulan 2 tahun 65
Seumur Suzzanna dari Belanda
Anita cantik jelita
Dia Madonna Jakarta
Abdullah melamarnya
Anita menerima
Mas kawinnya, kerbau India
Pak penghulu, pak penghulu (Aduh-duh)
Tolong dong nikahkan dia (Ek-ek)
Pengantinnya sudah tak tahan
Menunggu malam pertama
Pak penghulu, pak penghulu (Aduh-duh)
Tolong dong nikahkan dia (Ek-ek)
Bapak, ibunya sudah tua
Ingin menimang cucunya
Ya Anita (Anita, Anita)
Ya Abdullah (Abdullah, Abdullah)
Punya anak cukup dua saja
Dia Anita namanya
Lahir di kota Jakarta
Pada bulan 2 tahun 65
Seumur Suzzanna dari Belanda
Anita cantik jelita
Dia Madonna Jakarta
Abdullah melamarnya
Anita menerima
Mas kawinnya, kerbau India
Pak penghulu, pak penghulu (Aduh-duh)
Tolong dong nikahkan dia (Ek-ek)
Pengantinnya sudah tak tahan
Menunggu malam pertama
Pak penghulu, pak penghulu (Aduh-duh)
Tolong dong nikahkan dia (Ek-ek)
Bapak, ibunya sudah tua
Ingin menimang cucunya
Ya Anita (Anita, Anita)
Ya Abdullah (Abdullah, Abdullah)
Punya anak cukup dua saja
Pak penghulu, pak penghulu (Aduh-duh)
Tolong dong nikahkan dia (Ek-ek)
Pengantinnya sudah tak tahan
Menunggu malam pertama
Pak penghulu, pak penghulu (Aduh-duh)
Tolong dong nikahkan dia (Ek-ek)
Bapak, ibunya sudah tua
Ingin menimang cucunya
Pak penghulu, pak penghulu (Aduh-duh)
Tolong dong nikahkan dia (Ek-ek)
Pengantinnya sudah tak tahan
Menunggu malam pertama
Pak penghulu, pak penghulu (Aduh-duh)
Tolong dong nikahkan dia (Ek-ek)
Bapak, ibunya sudah tua
Ingin menimang cucunya
Pak penghulu, pak penghulu (Aduh-duh)
Tolong dong nikahkan dia (Ek-ek)
Baca juga: Lirik lagu Wali Band - Nenekku Pahlawanku
Baca juga: Lirik dbatlayar "Badut Baru" tentang cinta bertepuk sebelah tangan
Baca juga: Lirik lagu "Cinta Melulu" oleh Efek Rumah Kaca
Baca juga: Lirik lagu Wali Band - Nenekku Pahlawanku
Baca juga: Lirik dbatlayar "Badut Baru" tentang cinta bertepuk sebelah tangan
Baca juga: Lirik lagu "Cinta Melulu" oleh Efek Rumah Kaca
Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2024