Jakarta (ANTARA) - Anggota Executive Committee (Exco) Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Arya Sinulingga mengatakan sepak bola putri merupakan bagian dari prioritas PSSI untuk dibenahi pada satu hingga dua tahun ke depan.

"Sepak bola putri (Indonesia) memang belum ada liganya tetapi kami lagi proses menuju ke sana," kata Arya Sinulingga dalam keterangan audio visual yang diterima di Jakarta, Rabu.

Ia menjelaskan, pembinaan sepak bola Indonesia dari PSSI dalam dua tahun terakhir telah menunjukkan hasil melalui peningkatan prestasi tim nasional, terutama putra.

Hal itu dibuktikan dengan semua kategori timnas putra (U-17, U-20, U-23, dan senior) berhasil lolos untuk berkompetisi dalam Piala Asia.

Meski demikian, kata dia, PSSI tidak hanya membenahi timnas putra namun juga memprioritaskan pembenahan sepak bola putri.

Salah satu langkah yang diambil untuk jangka pendek hingga menengah melakukan naturalisasi pemain berdarah Indonesia untuk memperkuat timnas seperti terhadap Noa Johanna Christina Cornelia Leatomu, dan Estella Raquel Loupattij pada Senin (4/11).

Selain memperkuat timnas, kata dia, PSSI juga menyiapkan kompetisi maupun pembinaan usia muda untuk sepak bola putri.

"Semua lagi dikerjakan ini dan memang banyak sekali persoalan yang harus kita selesaikan," ujarnya.

Lebih lanjut, Arya menambahkan, pembenahan sepak bola Indonesia dilakukan secara menyeluruh, tidak hanya dari sisi timnas, kompetisi dan pembinaan, namun juga dari sisi jumlah dan kualitas wasit, hingga infrastruktur pendukung.

Ia mencontohkan jumlah wasit di Indonesia yang masih sangat kurang. Di Jepang, kata dia, jumlah wasit mencapai lebih dari 90 ribu orang, sedangkan di Indonesia sekitar 10 ribu lebih.

"Jadi memang banyak 'pekerjaan rumah' yang harus kita lakukan. Semuanya sedang kita kerjakan," ujarnya.

Baca juga: KONI dukung timnas sepak bola putri tampil maksimal di Piala AFF 2024

Baca juga: Erick Thohir tegaskan komitmen PSSI bangun sepak bola putri

Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024