Jakarta (ANTARA News) - Petugas Polda Metro Jaya mengambil sampel "Deoxyribose-Nucleic Acid" (DNA) keluarga untuk proses identifikasi korban penumpang pesawat Malaysia Airlines atau MH-17.
"Kita ambil data keluarga untuk diidentifikasi di tempat kejadian Ukraina," kata Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Musyafak di Jakarta, Jumat.
Musyafak mengatakan pengambil sampel gen itu untuk memastikan identitas korban sebagai Warga Negara Indonesia sehingga tidak tertukar dengan warga negara lain.
Selain DNA, perwira menengah kepolisian itu menuturkan penyidik mengambil data "Antemorthem" seperti rekam gigi, rekam medis, sidik jari, tanda pada tubuh contoh tindikan, tato atau tahi lalat.
Termasuk barang berharga atau properti yang dikenali keluarga seperti jam tangan, perhiasan atau pakaian.
Petugas Polda Metro Jaya akan mengambil data keluarga korban berdasarkan standar interpol Disaster Victim Identification (DVI).
"Selanjutnya data akan dibawa ke Ukraina pada sore (Jumat) ini," ujar Musyafak.
Petugas mendatangi salah satu terduga korban pesawat MH-17 jatuh di Perumahan Pondok Hijau Golf, Sumarecon, Cluster Topaz, Jalan Topaz Barat Nomor 48 Gading Serpong, Tangerang, Banten.
Korban lainnya di Perumahan Bonavista dan Pondok Indah Jakarta Selatan.
Tercatat jumlah korban pesawat MH-17 tujuan Amsterdam - Malaysia yang jatuh di Ukraina diduga akibat terkena rudal itu menewaskan 298 penumpang termasuk 12 WNI.
Pewarta: Taufik Ridwan
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014