Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto mengatakan bahwa ketika hal tersebut terus dibiarkan tanpa adanya ketegasan, maka hal itu dapat mengganggu potensi panen para petani.
“Yang jadi persoalan selama ini, di desa itu kan banyak gangguan pabrik gitu loh. Itu yang memang ada, contoh di Serang lah di tempat saya itu kan, sumber-sumber pertanian itu rusak gara-gara pencemaran pabrik,” kata Yandri Susanto di Jakarta, Rabu.
Untuk mengatasi itu semua, kontribusi dari berbagai kementerian perlu dilakukan agar para petani merasa nyaman dan aman ketika mereka melakukan pekerjaannya tanpa ada rasa khawatir karena gagal panen.
Dalam hal ini, pihaknya mengajak Kementerian Lingkungan Hidup untuk mengatasi persoalan tersebut agar cepat teratasi dengan baik dan tidak merugikan berbagai pihak nantinya.
Baca juga: Mendes PDT tegaskan desa jangan jadi penonton di program pemerintah
“Maka saya akan melakukan MOU dengan Menteri Lingkungan Hidup untuk mengatasi pencemaran itu. Karena kalau nggak diatasi, itu berat,” ujar dia.
Meski begitu, dia menegaskan bahwa seluruh pertanian yang ada di desa sudah sangat amat ramah lingkungan. Hanya saja, terdapat beberapa gangguan dari berbagai pabrik yang mengeluarkan limbah dan merusak hasil pertanian yang harus cepat diselesaikan jalan keluarnya.
Pada kesempatan itu, Mendes PDT menandatangani nota kesepahaman dengan Menteri Pertanian untuk urusan seperti pencapaian swasembada pangan, sinergi program pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa.
Selain itu kerjasama ini juga meliputi pendampingan kapasitas masyarakat desa, pengembangan sarana dan prasarana produksi pertanian, penguatan dan pengembangan kelembagaan ekonomi desa, pertukaran data dan informasi serta kerjasama lainnya yang disepakati oleh para pihak.
Baca juga: Mendes PDT sebut desa sebagai pemeran utama dalam ketahanan pangan
Pewarta: Chairul Rohman
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2024