Sejumlah langkah Pemerintah dalam mengupayakan suasana pilkada damai tentu butuh dukungan penuh masyarakat luas. Bagaimanapun, tingkah gaduh dan aksi rusuh yang mungkin diprakarsai aktor intelektual, maka oknum anggota masyarakatlah yang merealisasikan di lapangan.
Oleh karena itu, kesadaran akan cinta bangsa perlu penyegaran kembali menjelang pilkada agar mereka tidak sampai melakukan hal-hal konyol yang mempertaruhkan persatuan dan kesatuan. Apa jadinya jika helatan sesaat dapat merusak sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara dalam jangka lama.
Padahal, seorang penulis, aktivis sosial, dan pembuat film asal Kanada Naomi Klein mengingatkan bahwa, ”Demokrasi bukan hanya hak untuk memilih, tetapi juga hak untuk hidup bermartabat.”
Maka untuk memperoleh kehidupan bermartabat, baik pemilih maupun calon pemimpin yang hendak dipilih mestilah menempuh jalan bermartabat dalam mengikuti kontestasi. Proses yang baik akan membuahkan hasil yang baik pula, begitu rumusnya.
Di level akar rumput, fanatisme dan kepentingan pragmatis menjadi biang penyulut konflik karena masing-masing kelompok pendukung kandidat kepala daerah meyakini hanya calon yang didukunglah yang terbaik dan harus menang, sedangkan yang lain tidak.
Bagaimanapun, perilaku pendukung biasanya tercermin dari sikap tokoh yang didukungnya. Bila sang tokoh mengajarkan sportivitas dan tidak mencuci otak pendukungnya untuk membenci kompetitor demi meraih citra baik dirinya, maka ada harapan bahwa ajang persaingan akan berlangsung sehat, tidak menimbulkan keonaran dan saling serang.
Kedewasaan dan kematangan berpolitik para kontestan pilkada amat berpengaruh bagi tertibnya perilaku massa pendukung di lapangan termasuk saat kampanye terbuka di ruang publik. Masyarakat sekaligus juga bisa menilai massa siapa yang paling sopan dan beradab di tempat umum, dan bisa menjadi referensi pilihan tokoh yang layak menjadi pimpinan di daerah itu.
Siapa jago yang akan Anda pilih pada pilkada mendatang, yang jelas jangan pilih yang gemar menyebar onar. Pastilah rakyat ingin pemimpin pembawa damai.
Editor: Achmad Zaenal M
Editor: Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024