"Kami tadinya akan merayakan (Idul Fitri),"
Jakarta (ANTARA News) - Tragedi yang menimpa pesawat Malaysia Airlines MH17 yang diduga ditembak jatuh di atas wilayah Ukraina, menyisakan duka mendalam kepada para keluarga penumpang dan awak pesawat tersebut.
Di bandara internasional Kuala Lumpur, para anggota keluarga penumpang pesawat itu berkumpul dan berharap mendapatkan kabar.
Akma Mohammad Noor mengatakan adiknya, Rahimah, berada di pesawat itu, untuk pulang kampung pertama kalinya selama beberapa tahun demi merayakan Idul Fitri.
"Kami tadinya akan merayakan (Idul Fitri)," kata Noor menangis.
Sementara itu, Belanda mengumumkan sehari berkabung untuk 154 warganya yang menjadi penumpang pesawat itu. 28 penumpang lainnya adalah berkebangsaan Malaysia, 27 Australia, 12 Indonesia, sembilan Inggris, empat Jerman, empat Belgia, tiga Filipina dan seorang Kanada.
Semua dari 15 awaknya adalah warga Malaysia. Kebangsaan penumpang lainnya belum dijelaskan.
Jalur udara internasional terbuka di area ini, kendati hanya di atas 32.000 kaki (9,75 km). Pesawat Malaysia itu terbang di atas ketinggian 1.000 kaki, kata para pejabat. Setelah insiden itu area tersebut tertutup untuk penerbangan sipil.
Sejumlah maskapai internasional, termasuk Qantas Airways dari Australia dan dua maskapai besar Korea Selatan, telah menggeser rute terbang di atas wilayah udara Ukraina beberapa bulan lalu setelah meningkatnya ketegangan antara Kiev dan pemberontak pro-Moskow.
Badan Penerbangan Sipil AS (FAA) mengeluarkan perintah larangan terbang di atas Ukraina timur kepada pesawat-pesawat sipil Amerika, demikian Reuters.
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2014