Solo (ANTARA News) - Salah seorang dari 12 warga negara Indonesia korban pesawat Malaysia Airlines MH17 yang jatuh dalam penerbangan Amsterdam-Kuala Lumpur, Kamis, adalah Yuli Hastini (44), perempuan asal Solo, Jawa Tengah.
Yuli Hastini adalah warga Kelurahan Kebonan RT 04 RW 01 Sriwedari.
Pihak keluarga mendapat informasi musibah tersebut dari Jakarta melalui daftar manifes, kata Awang Nuryanto adik ipar Yuli Hastini, di Solo, Jumat.
Menurut Awang, Yuli Hastini menumpang pesawat Malaysia Airlines HM-17 jenis Boeing 777 bersama keluarganya yakni Johny Poulissen (47) dan kedua anaknya yakni Arjuna Marten Poulissen (5), Srikandi Poulissen (3). Satu keluarga Yuli Hastini semua meninggal dalam kecelakaan pesawat tersebut.
"Namun, Yuli Hastini saja yang warga Negara Indonesia, sedangkan suaminya, Johny Poulissen warga negara Belanda," katanya.
Menurut dia, Yuli bersama keluarganya berencana pulang (mudik) ke Solo untuk Lebaran dan berziarah ke makam orang tuanya.
"Istri saya, Woro Pamiluti merupakan adik kandung korban. Dia kini berangkat ke Jakarta untuk mewakili keluarga," kata Awang.
Yuli sebelum berangkat menuju Indonesia sudah memberitahu adiknya Woro mengenai rencana mudik dan keinginan berziarah ke makam ibundanya, Sri Mulyani. Saat ibunya meninggal, Yuli tidak bisa pulang ke Solo.
Menurut dia, Yuli terakhir pulang ke Solo pada saat ibunya sakit keras pada November 2013. Ia selama sepekan menunggui ibunya yang sakit, tetapi dia harus kerja kemudian kembali ke Belanda.
Ibunya beberapa hai setelah ditinggal kembali ke Belanda, meninggal dunia.
"Yuli Hastini di Negeri Belanda tinggal bersama suami dan kedua anaknya. Dia bekerja di sebuah perusahan farmasi sekitar tujuh ini," katanya.
Pihak keluarga di Solo, kata dia, berharap jenazah Yuli Hastini dibawa ke Indonesia. Namun, keluarga Solo akan bermusyawarah dahulu dengan keluarga di Belanda.
Pesawat Boeing 777 milik Maskapai Malaysia Ailines dengan rute penerbangan Amsterdam-Kuala Lumpur ditemukan jatuh di wilayah Ukraina. Pesawat yang membawa sebanyak 280 penumpang termasuk 12 warga negara Indonesia, dan 15 orang awak pesawat.
Pewarta: Bambang Dwi Marwoto
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014