"Kami terus mengingatkan ke warga Jakarta khususnya Jakarta Pusat untuk tetap melaksanakan kegiatan PSN 3M Plus, menjaga kebersihan lingkungan, jangan main di genangan air hujan," kata Kepala Suku Dinas (Sudin) Kesehatan Jakarta Pusat Rismasari saat dihubungi di Jakarta, Rabu.
Risma menjelaskan, kegiatan PSN 3M Plus dapat dilakukan seperti menguras tempat penampungan air seperti bak mandi, kendi, toren air dan drum minimal seminggu sekali.
Lalu, menutup rapat tempat-tempat penampungan air, mendaur ulang barang-barang bekas yang dapat menjadi tempat berkembangbiak nyamuk, menaburkan larvasida pembasmi jentik pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan.
Memelihara ikan pemakan jentik, menanam tanaman yang dapat mengusir nyamuk, menggunakan kelambu saat tidur serta memasang kawat kasa pada lubang ventilasi. Selanjutnya menggunakan anti nyamuk dan menghindari perbuatan menggantung pakaian yang sudah dipakai.
Baca juga: Cegah DBD, Jakpus imbau warga lakukan PSN 3M Plus
Baca juga: Cegah DBD, Jakpus imbau warga lakukan PSN 3M Plus
Kegiatan PSN 3M Plus ini perlu dilakukan secara rutin untuk memutus siklus hidup nyamuk yang dapat bertahan di tempat kering selama enam bulan.
"Kita harus mencegah penyakit yang rawan muncul saat musim hujan dan banjir antara lain DBD, leptospirosis, diare dan ISPA," ujar Risma.
Selain itu, upaya dari Suku Dinas (Sudin) Kesehatan Jakarta Pusat dalam penanggulangan dampak kesehatan akibat hujan dan banjir dengan membuat Surat Keputusan (SK) Koordinator Wilayah (Korwil) PSN dan melaksanakan PSN rutin.
Pihaknya juga memastikan layanan Puskesmas dan rumah sakit serta obat-obatan untuk penanganan penyakit di musim hujan sudah memadai.
Wilayah Jakarta Pusat sudah tersedia 27 Rumah Sakit Umum dan dua rumah sakit khusus ibu dan anak. Selain itu delapan Puskesmas yang mampu memberikan pelayanan penyakit akibat musim penghujan seperti DBD.
Baca juga: Jagalah imun untuk cegah sakit saat musim hujan
Baca juga: Jagalah imun untuk cegah sakit saat musim hujan
Kemudian Unit Pelaksana Teknis Pusat Krisis dan Kegawatdaruratan Kesehatan Daerah (UPT PK3D) dalam pengelolaan Bencana Alam melalui Unit Krisis Kesehatan.
"Selain pelayanan kesehatan, kami juga melakukan sosialisasi terkait penyakit-penyakit musim hujan dan pencegahannya," katanya.
Sudinkes Jakarta Pusat mencatat sejak Januari hingga 5 September 2024, kasus DBD di Jakarta Pusat sebanyak 1.125 dan kasus meninggal lima orang di Kemayoran, Johar Baru dan Tanah Abang.
Kasus terbanyak di Kecamatan Kemayoran 301 kasus, Johar Baru (192), Cempaka Putih (164), Tanah Abang (117), Sawah Besar (115), Menteng (115), Senen (96) dan Gambir sebanyak 25 kasus.
Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2024