Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Satryo Soemantri Brodjonegoro menyampaikan bahwa diperlukan pola pikir dan perilaku ilmiah dalam diri masyarakat untuk mewujudkan Indonesia menjadi negara maju atau Indonesia Emas pada 2045.
"Kita berharap ke depan Indonesia juga akan maju. Kita perlu didukung oleh suatu mindset (pola pikir) atau attitude (perilaku) yang ke arah ilmiah," kata Satryo dalam Rapat Kerja bersama Komisi X DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu.
Lebih lanjut, dia menjelaskan seseorang yang memiliki pola pikir dan perilaku ilmiah akan mampu menjadi seseorang yang berdaya saing global.
Pada akhirnya, seseorang yang berdaya saing global mampu berperan meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai delapan persen, sebagaimana target Presiden Prabowo Subianto dalam membawa Indonesia menjadi negara maju.
Baca juga: Mendiktisaintek komitmen percepat atasi tantangan pendidikan tinggi
Baca juga: Mendiktisaintek Satryo: Alumni LPDP dapat berkarya di mana saja
Pada akhirnya, seseorang yang berdaya saing global mampu berperan meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai delapan persen, sebagaimana target Presiden Prabowo Subianto dalam membawa Indonesia menjadi negara maju.
Baca juga: Mendiktisaintek komitmen percepat atasi tantangan pendidikan tinggi
Baca juga: Mendiktisaintek Satryo: Alumni LPDP dapat berkarya di mana saja
"Ini betul-betul dibutuhkan karena Indonesia Emas 2045 membutuhkan talenta yang mempunyai daya saing global, yang mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai delapan persen," ujar dia.
Sejalan dengan pentingnya pola pikir dan perilaku ilmiah itu, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi pun akan menumbuhkan dan menguatkan budaya ilmiah dalam penelitian dan pengembangan.
Sebelumnya dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) Komisi X DPR dengan beragam pihak terkait dengan pendidikan tinggi, sains, serta teknologi, perwakilan Universitas Indonesia (UI) telah menyampaikan bahwa pengembangan riset bernilai penting bagi universitas-universitas untuk menjadi perguruan tinggi terbaik di dunia.
Menurut Sekretaris Universitas Indonesia (UI), dr. Agustin Kusumayati, M.Sc., Ph.D., riset merupakan salah satu indikator utama dalam penilaian peringkat suatu universitas di dunia, terutama terkait dengan kualitas riset dan dampaknya bagi bangsa dan negara. Kualitas riset yang baik akan mampu membawa negara itu menjadi negara maju.
Dengan demikian, UI pun mendorong pemerintah untuk mengupayakan pengembangan riset oleh universitas di tanah air.*
Baca juga: Komisi XIII DPR sebut bisa panggil Mendikdasmen bahas HAM di kurikulum
Baca juga: Mendiktisaintek jajaki potensi kolaborasi dengan UC Berkeley AS
Baca juga: Komisi XIII DPR sebut bisa panggil Mendikdasmen bahas HAM di kurikulum
Baca juga: Mendiktisaintek jajaki potensi kolaborasi dengan UC Berkeley AS
Pewarta: Tri Meilani Ameliya
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2024