Sebelumnya, akses udara menuju Wakatobi hanya tersedia melalui rute Kendari-Wakatobi yang dioperasikan oleh maskapai swasta, namun hanya sampai Januari 2024.

Dengan rute baru ini, wisatawan pun dapat lebih mudah mengunjungi Wakatobi yang kaya akan terumbu karang, ikan, serta potensi hasil laut lainnya.

Dibukanya penerbangan langsung dari Makassar ke Wakatobi mencerminkan keseriusan Pemerintah dalam mengembangkan destinasi wisata bahari unggulan di Indonesia timur.

Langkah ini dirancang dapat meningkatkan minat wisatawan mancanegara dan lokal untuk berkunjung ke Wakatobi dan mendukung ekonomi masyarakat setempat.

Wisatawan sedang menikmati keindahan terumbu karang bawah laut Tomia di Wakatobi, Sulawesi Tenggara, Kamis (7/9/2023). ANTARA FOTO/Suwarjono


Subsidi penerbangan

Peluncuran penerbangan Super Air Jet dari Makassar ke Wakatobi menjadi hasil kerja sama antara Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara dan Pemerintah Kabupaten Wakatobi.

Guna mendukung kelancaran penerbangan, Pemprov setempat memberikan subsidi berupa hibah senilai Rp2 miliar kepada Kabupaten Wakatobi. Subsidi ini bertujuan menutup kekurangan penumpang jika tidak memenuhi batas minimum 170 kursi per penerbangan.

Kepala Bidang Pengembangan Pemasaran Dinas Pariwisata Sultra Andi Syahrir menyatakan subsidi itu akan membantu memastikan penerbangan beroperasi dengan lancar, meskipun daya tampung pesawat belum terisi penuh. Jika kursi yang terisi kurang dari 170, dana hibah akan digunakan untuk menutupi selisihnya.

Mekanisme ini dibuat sebagai stimulan agar rute Makassar--Wakatobi tetap beroperasi, memberi kesempatan bagi pariwisata Wakatobi untuk bangkit.

Penerbangan ini penting bagi Wakatobi, yang sejak 2023 kehilangan konektivitas udara akibat pandemi COVID-19. Maskapai Wings Air yang sebelumnya melayani rute tersebut harus berhenti beroperasi, berdampak pada penurunan kunjungan wisatawan ke Wakatobi.

Dinas Pariwisata Sultra mendapat target kunjungan wisatawan Nusantara (wisnus) di tahun 2024 sebanyak 18 juta orang. Target ini meningkat tajam dari 2,5 juta pada 2022 dan 12,5 juta pada 2023. Hingga Juni 2024, Dinas Pariwisata Sultra mencatat realisasi kunjungan wisnus baru mencapai 8 jutaan.

Penerbangan Makassar--Wakatobi cukup strategis karena menjadikan Makassar sebagai hub bagi wisatawan dari kota-kota besar lainnya, seperti Jakarta, Bali, Yogyakarta, Surabaya, atau Bandung. Mereka dapat langsung ke Wakatobi melalui Bandar Udara Sultan Hasanuddin Makassar.

Selain alasan keamanan, pemilihan rute ini juga mempertimbangkan aksesibilitas bagi wisatawan Nusantara, memudahkan mereka mengunjungi Wakatobi.

Daya tarik utama Wakatobi adalah keindahan wisata bahari, seperti pantai dan spot diving yang menjadi andalan. Inisiatif penerbangan ini diambil oleh Pemerintah Kabupaten Wakatobi dengan dukungan Pemprov Sulawesi Tenggara.

Masing-masing pihak memberikan peran dan kontribusi sesuai ruang lingkupnya demi mengembangkan sektor pariwisata Wakatobi.

Namun, Pemprov Sultra berharap subsidi penerbangan berkurang seiring peningkatan jumlah penumpang menuju dan dari Makassar--Wakatobi. Dengan begitu, penerbangan pada masa mendatang dapat berjalan tanpa perlu stimulan tambahan.

Wisatawan berjalan di Pantai Hondue di Desa Kollo Soha, Kecamatan Tomia, Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara, Sabtu (21/9/2024). ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha

Editor: Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024