Sebanyak 9 orang dinyatakan meninggal dalam peristiwa tersebut. Adapun santunan tersebut berupa uang tunai sebesar Rp15 juta, untuk setiap orang yang meninggal dunia.
"Bantuan ini saya serahkan, semoga bisa bermanfaat," kata Wamensos Agus Jabo Priyono di Posko Pengungsian di Kantor Desa Konga, Kab. Flores Timur, NTT, Rabu.
Baca juga: Wamensos tinjau pengungsian korban erupsi Lewotobi di Flores Timur
Baca juga: PVMBG naikkan status Gunung Iya di Ende ke Level III
Andres sempat bercerita bahwa keluarganya tidak sempat menyelamatkan diri, sebab batuan yang dimuntahkan oleh Gunung Lewotobi Laki-laki seketika jatuh tepat di rumahnya, tidak lama setelah ia mendengar suara letusan gunung.
"Terima kasih banyak, saya tidak bisa berkata-kata lagi," ucap Andres lirih.
Sebelumnya, erupsi besar Gunung Lewotobi Laki-laki terjadi pada 3 November 2024 pukul 23.57 WITA. Letusan kali ini mengakibatkan peningkatan status gunung dari Level III (Siaga) ke Level IV (Awas).
Korban jiwa tercatat sebanyak 9 orang dan 63 orang mengalami luka-luka, dengan rincian 31 orang mengalami luka berat dan 32 orang mengalami luka ringan.
Sebanyak 2.472 orang mengungsi ke tiga titik pengungsian terpusat, yakni di Desa Konga yang menampung 1.219 orang, Desa Bokang dengan 606 pengungsi, dan Hokeng dengan 647 pengungsi.
Baca juga: Kemensos siapkan Rp135 juta bagi ahli waris korban erupsi Lewotobi
Baca juga: Mensos: Ada tiga titik pengungsian korban erupsi Gunung Lewotobi
Pewarta: Sean Filo Muhamad
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2024