Bandarlampung (ANTARA News) - Prof Dr Bambang Sudibyo MBA yang selama ini dikenal sebagai ahli keuangan, setelah menjadi Menteri Pendidikan Nasional tampak berusaha untuk betul-betul menguasai bidang tugasnya dengan baik. Seperti dipertunjukkan saat kunjungan di Lampung pada Sabtu, Bambang sanggup memaparkan permasalahan pendidikan di Lampung dengan detail didukung angka-angka kuantitatif yang mencengangkan para kepala daerah maupun pejabat pendidikan setempat. Sambil menyentil pejabat daerah itu, Bambang memaparkan kondisi pendidikan di Lampung belumlah memuaskan dibandingkan beberapa provinsi lain di Sumatera dan Indonesia. Padahal seharusnya dengan "kemakmuran" yang diperoleh warga Lampung, kondisi pendidikan mestinya lebih maju dari daerah lain di Sumatera. Mendiknas prihatin dengan tingkat buta aksara yang cukup tinggi di lampung, sementara banyak gedung sekolah SD/MI yang rusak berat, atau belum tertangani dengan baik. "Bukankah semestinya semua itu menjadi tugas utama para bupati dan walikota ya," cetus Bambang pula. Pemerintah pusat pun mengambil inisiatif menanggung sampai 70 persen biaya untuk memperbaiki bangunan sekolah yang rusak, sedangkan pemerintah kabupaten dan kota cuma kebagian jatah 20 persen, selebihnya ditanggung oleh pemerintah provinsi (30 persen). Namun saat memaparkan kondisi riil pendidikan di Lampung itu, Mendiknas Bambang Sudibyo mendadak harus menerima telepon dari Presiden SBY. "Maaf ya, ada telepon dari Presiden," kata Bambang kepada peserta Rakorbang itu. Selama beberapa menit, peserta Rakor Bidang Pendidikan Lampung di Balai Keratun Kantor Gubernur Lampung pada Jumat (13/10) pagi itu, mesti menunggu Mendiknas menjawab telepon dari Presiden.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006