Banda Aceh (ANTARA) - Penjabat (Pj) Gubernur Aceh Safrizal ZA menegaskan bahwa literasi sangat penting dalam memajukan daerah, termasuk provinsi paling barat Indonesia ini.

"Tidak ada bangsa yang maju di dunia dengan literasi rendah. Bangsa yang maju berada di atas yang lain karena lebih dulu melek huruf dan memiliki angka literasi yang tinggi," kata Safrizal ZA, di Banda Aceh, Selasa.

Pernyataan itu disampaikan Safrizal di sela-sela pengukuhan Bunda Literasi Aceh Hj Safriati serta meresmikan ruang teater library di Mall Baca Aceh atau Gedung Perpustakaan Wilayah Aceh, di Banda Aceh.

Safrizal mengatakan, tingkat literasi Indonesia saat ini berada pada angka 69,42, menduduki peringkat ke 62 dari 70 negara yang diukur. Sedangkan Aceh memiliki indeks literasi 66,23.

Baca juga: Pj Gubernur: Literasi sejarah penting bagi generasi muda

Oleh karena itu, kondisi ini menuntut perhatian dan usaha keras Bunda Literasi Aceh bersama seluruh elemen pemerintah dan masyarakat di Aceh.

Dia juga menggarisbawahi bahwa rendahnya literasi juga mempengaruhi tingkat pendidikan masyarakat, di mana rata-rata lama sekolah di Aceh hanya sekitar 9,5 tahun.

Untuk itu, Safrizal mendorong Dinas Pendidikan, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Aceh, serta dinas terkait lainnya untuk bekerja sama dalam meningkatkan mutu pendidikan di Aceh, terutama di daerah terpencil.

“Tantangan kita adalah menaikkan angka literasi dan rata-rata lama sekolah. Banyak anak kita di Aceh putus sekolah di jenjang SMA. Ini harus kita atasi,” ujarnya.

Baca juga: Bunda Literasi dan Duta Baca jadi penggerak budaya gemar membaca

Selain itu, dia juga menekankan pentingnya memanfaatkan teknologi digital dalam upaya peningkatan literasi. Oleh karena itu, perlu untuk segera mengenalkan perpustakaan dan tutorial digital kepada masyarakat pelosok Aceh.

"Guru-guru harus mendapatkan pembaruan pengetahuan secara berkala agar bisa disampaikan kepada murid-muridnya. Kita ada di era digital, ini kesempatan untuk mengatasi hambatan akses literasi," katanya.

Dalam kesempatan ini, Safrizal juga mengapresiasi peran aktif bunda literasi kabupaten/kota dalam upaya meningkatkan minat baca, serta menargetkan Aceh bisa menembus 10 besar nasional untuk indeks literasi.

Baca juga: Duta Baca Indonesia paparkan kendala peningkatan literasi nasional

"Mari bantu Aceh untuk mengejar target ini. Aceh sejak dulu dikenal dengan peradaban dan tradisi literasinya. Dengan infrastruktur dan semangat yang kita miliki, kita harus lebih maju dari daerah lain,” demikian Safrizal ZA.

Pewarta: Rahmat Fajri
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2024