Dari siaran pers resmi TNI AU yang diterima ANTARA di Jakarta, Selasa, dijelaskan bahwa latihan itu dilakukan guna memperkuat pertahanan siber TNI AU dari serangan asing.
Dijelaskan dalam siaran pers tersebut, latihan itu disimulasikan dengan skenario tiga jaringan sistem Komando Operasi Udara mengalami gangguan akibat serangan siber.
Serangan siber itu membuat terputusnya jaringan komunikasi pemberitaan antara satuan TNI AU.
"Di samping itu, salah satu aplikasi sistem informasi TNI AU juga diserang melalui celah keamanan yang memungkinkan penyerang mengakses akun-akun pengguna tanpa otorisasi serta menguasai server sistem informasi tersebut dari jarak jauh," seperti dikutip siaran pers tersebut.
Dalam kondisi ini, para personel diminta untuk bertindak cepat dalam menangani serangan siber tersebut. Beragam langkah harus dilakukan dengan cepat dan tepat guna mengembalikan jaringan komunikasi internal yang sebelumnya diretas.
Para personel juga didukung oleh teknologi yang mumpuni untuk menangkal serangan siber dari asing tersebut.
Baca juga: TNI AU perkuat pertahanan siber melalui latihan Angkasa Yudha
Baca juga: Budi Gunawan: Kita bangun sinergisitas untuk perkuat pertahanan siber
Baca juga: Penguatan pertahanan siber-koordinasi lembaga mampu jaga stabilitas
"Latihan uji siber dirancang untuk menguji kesiapan dan kemampuan dalam menghadapi ancaman siber yang semakin kompleks," seperti dikutip siaran pers tersebut.
Dengan beragam upaya dan dukungan teknologi, para personel pun akhirnya berhasil menanggulangi peretasan tersebut dan mengembalikan sistem jaringan TNI AU.
Sebelumnya, Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Mohamad Tonny Harjono mengatakan pihaknya akan memperkuat pertahanan siber TNI AU melalui latihan Angkasa Yudha 2024.
"Ya jadi siber kita menggunakan semua kekuatan yang ada kita miliki, software maupun hardware yang kita miliki," kata Tonny dalam jumpa pers usai membuka latihan bersama Angkasa Yudha di lapangan Mabes AU, Cilangkap, Jakarta Timur.
Menurut Tonny, pertahanan siber menjadi salah satu unsur penting lantaran saat ini peperangan bukan hanya menggunakan kekuatan fisik melainkan serangan informasi dan peretasan jaringan.
Dengan memperkuat kekuatan siber, Tonny yakin Indonesia dapat menangkal serangan informasi dan peretasan dari negara asing.
Tonny melanjutkan, dalam latihan tersebut pihaknya akan membuat skema penyerangan siber dan bagaimana cara untuk menanggulanginya.
"Kita juga bekerja sama dengan BSSN, jadi nanti akan ada skenario skenario bagaimana siber kita, IT kita diserang kemudian bagaimana kita juga melatih untuk menyerang kembali," ujar dia.
Dengan pelatihan di bidang siber ini, Tonny yakin kekuatan siber TNI AU akan semakin kuat dalam menangkal serangan dari negara lain.
Pewarta: Walda Marison
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2024