Pasar murah yang diselenggarakan dengan tema "Masyarakat dan Pedagang Tanggap Inflasi" ini dibuka oleh Penjabat sementara (Pjs) Bupati Sleman Kusno Wibowo dan dihadiri Forkopimda Sleman beserta jajaran kepala OPD Pemkab Sleman.
Kusno mengatakan bahwa penyelenggaraan pasar murah ini merupakan upaya stabilisasi harga bahan pangan pokok di Kabupaten Sleman.
"Kegiatan Semar Mesem dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Sleman sedangkan Mrantasi merupakan program dari Bank Indonesia dalam pengendalian inflasi daerah. Dikemas dengan tajuk Semar Mesem Lan Mrantasi diharapkan dapat membantu pemenuhan kebutuhan bahan pokok bagi masyarakat Sleman," katanya.
Ia berharap rangkaian kegiatan pengendalian inflasi ini dapat memberikan dampak positif dan memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari.
Melalui kegiatan ini Pemkab Sleman memberikan reduksi biaya distribusi untuk komoditas beras, gula pasir, telur ayam dan daging ayam sebesar Rp2.000 (belum termasuk pajak) per kilogram.
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia DIY Hermanto mengatakan bahwa inflasi penting dikendalikan karena akan terasa ketika harga bahan pokok naik secara terus menerus.
"Oleh karenanya melalui peran Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) diharapkan bisa mengendalikan inflasi di daerah," katanya.
Menurut dia, tingkat inflasi tahunan DIY pada Oktober 2024 menyentuh angka terendah sepanjang tahun 2024, yaitu di angka 1,57 persen (year-on-year).
"Sedangkan untuk tingkat inflasi bulanan, DIY pada Oktober 2024 mengalami peningkatan sebesar 0,09 persen (month-to-month) dari September 2024," katanya.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sleman Mae Rusmi mengatakan, penyelenggaraan pasar murah ini dikemas dengan nama Semar Mesem Lan Mrantasi yang bekerja sama dengan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Kabupaten Sleman dalam penyediaan QRIS oleh Bank BPD DIY dan Bank Indonesia dalam dukungan anggaran.
"Kegiatan ini juga berkolaborasi dengan Perum Bulog, Pinsar Petelur Nasional (PPN), Gapoktan Sleman dan PT Saliman Riyanto Raharjo untuk penyediaan pasokan komoditas pasar murah," katanya.
Ia mengatakan, kegiatan pasar murah akan dilaksanakan di 17 kapanewon pada 5 November hingga 15 November 2024.
"Komoditas yang kami tawarkan kepada masyarakat yakni beras premium sebanyak 3,5 ton (total untuk 17 kapanewon sebanyak 59,5 ton), Beras Medium (SPHP) 4 ton (total untuk 17 kapanewon sebanyak 68 ton), Gula Pasir 1 ton (total untuk 17 kapanewon sebanyak 17 ton), Telur Ayam 0,57 ton (total untuk 17 kapanewon sebanyak 9,77 ton), Daging Ayam 100 kg (total untuk 17 kapanewon sebanyak 1,7 ton)," katanya.
Dalam penjualan beras (medium dan premium) serta telur ayam ras, telah disediakan alternatif pembayaran menggunakan QRIS sebagai bentuk percepatan akses keuangan daerah.
Baca juga: TPID Sleman lakukan sejumlah langkah untuk tekan inflasi
Baca juga: Sleman luncurkan tiga program unggulan wujudkan masyarakat sejahtera
Pewarta: Victorianus Sat Pranyoto
Editor: Evi Ratnawati
Copyright © ANTARA 2024