Jakarta (ANTARA News) - Blue safir asal Sri Lanka dan bacan asal Kalimantan menjadi batu mulia yang paling diburu penyuka cincin menjelang Lebaran.

"Blue Safir dan Bacan paling dicari karena mahal dan bacan tambangnya ditutup di Kalimantan," kata Bonel, salah satu pramuniaga di pasar batu permata Rawa Bening Jakarta Timur.

Bonel, pramuniaga di toko permata Triple R itu mengemukakan harga batu yang menjadi favorit tersebut mulai dari Rp2,5 juta hingga Rp125 juta.

"Biasanya buat pencinta batu berkantong tebal lebih memilih Blue Safir bening berbentuk kristal," ujar Bonel lalu menunjukkan koleksi termahalnya.

Pada Rabu siang (16/9), Pasar Rawa Bening yang khusus menjual permata itu tampak dipadati pengunjung.

Banyak calon pembeli memeriksa kilauan batu mulia dengan senter.

Mereka mencari keindahan di balik batu alam asli Indonesia maupun luar negeri tersebut.

Darto Caswan, pemilik toko Permata Nusantara punya pendapat mengenai batu mulia yang menjadi favorit jelang Lebaran.

"Kalau Lebaran yang paling diminati model ikatan cincin yang berbahan perak hingga emas," kata Darto Caswan yang telah berdagang selama 20 tahun.

Lain lagi pendapat Luthfi, pedagang lainnya di Pasar Rawa Bening.

Menurut dia, batu-batu yang menang perlombaan seperti bacan, giok aceh, lavender, blue safir, dan ruby menjadi salah satu batu yang paling banyak dicari jelang Lebaran karena sudah memiliki nilai tinggi.

"Batu mulia yang sedang diminati dan sudah diakui serta memenangkan berbagai macam perlombaan biasanya banyak dicari pecinta batu," ungkap Luthfi.

Salah seorang pembeli di Pasar Rawa Bening, Githa, mengatakan dia sering ke pasar tersbut untuk mencari aksesori.

"Harganya terjangkau, biasanya saya cari cincin, gelang, kalung dan aksesoris jilbab yang dilengkapi batu mulia dan permata," kata Githa, warga Cibubur.

Dia mengatakan model dan bentuk batu mulia atau permata di Pasar Rawa Bening sesuai dengan seleranya.

Pewarta: Agung Rajasa
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014