Jakarta (ANTARA) - Universitas Indonesia (UI) menyampaikan bahwa pengembangan riset sangat penting bagi setiap universitas di Indonesia untuk menjadi perguruan tinggi terbaik di dunia.

Menurut Sekretaris UI, dr. Agustin Kusumayati, M.Sc., Ph.D., riset merupakan salah satu indikator utama dalam penilaian peringkat suatu universitas di dunia, terutama terkait dengan kualitas riset dan dampaknya bagi bangsa dan negara.

"Jadi, walaupun judulnya yang dinilai adalah perguruan tinggi dengan kegiatan pendidikan sebagai salah satu bisnis utamanya, tetapi kriteria yang digunakan itu menyangkut research," kata Agustin dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) dengan Komisi X DPR RI terkait dengan pendidikan tinggi, riset, dan teknologi di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa.

Dengan demikian, kata dia, UI pun mendorong pemerintah untuk mengupayakan pengembangan riset oleh universitas-universitas di tanah air.

Saat ini, kata dia melanjutkan, dalam World University Rankings 2025, UI menempati posisi 801-1.000. "Posisi kita di World University Rankings 2025 itu 801-1.000, jadi belum ada angkanya, masih jauh. Kalau di Asia University Rankings 2024 itu 201-250," kata dia.

Menurut Agustin, posisi UI itu dipengaruhi oleh perkembangan riset yang masih lemah. Meskipun begitu, kini UI sedang mengupayakan pengembangan riset.

Ia menyampaikan bahwa saat ini UI mencatatkan lebih dari 1.000 artikel yang telah terbit di jurnal internasional bereputasi Q1 sepanjang tahun 2024 untuk pertama kalinya.

Menurut dia, pencapaian itu merupakan bukti konkret dari keberhasilan transformasi yang dilakukan oleh Bidang Riset dan Inovasi UI dalam mendorong perubahan ekosistem penelitian di lingkungan universitas.

Komisi X DPR RI pun lantas menyambut baik pandangan dari pihak UI demi kemajuan pendidikan tinggi di Indonesia. Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian mengatakan hal tersebut akan disampaikan oleh pihaknya dalam rapat kerja dengan Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Satryo Soemantri Brodjonegoro yang dijadwalkan digelar pada Rabu (6/11).

"Ini akan kami bawa dalam raker bersama Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi besok," ujar Hetifah.

Baca juga: EU dorong pendidikan tinggi di Indonesia lebih terhubung dengan riset
Baca juga: BRIN beri dukungan pada tiga aspek penting untuk kemajuan riset

Pewarta: Tri Meilani Ameliya
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2024