Guangzhou (ANTARA) - Canton Fair ke-136, yang secara resmi dikenal sebagai Pameran Impor dan Ekspor China dan ditutup pada Senin (4/11) di Guangzhou, China selatan, mencatatkan rekor tertinggi dalam hal kedatangan pembeli internasional, menurut data penyelenggara.
Hingga Minggu (3/11), total 253.000 pembeli internasional dari 214 negara dan kawasan telah menghadiri acara tersebut, menandai peningkatan 2,8 persen dibanding edisi sebelumnya yang digelar dari 15 April hingga 5 Mei tahun ini sekaligus mencatat rekor baru, kata wakil direktur Pusat Perdagangan Luar Negeri China dan kepala pusat media pameran tersebut Zhou Shanqing, dalam konferensi pers yang digelar, Senin (4/11).
Pembeli dari negara-negara partisipan dalam Inisiatif Sabuk dan Jalur Sutra (Belt and Road Initiative/BRI) menyumbang lebih dari 60 persen pengunjung. Jumlah pembeli dari negara-negara Timur Tengah mencatat pertumbuhan tertinggi, mencapai 34.000 atau melonjak 32,6 persen dibandingkan dengan edisi sebelumnya.
Peningkatan signifikan juga tercatat pada jumlah pembeli dari Amerika Serikat (AS) dan negara-negara Eropa, dengan 54.000 orang hadir, naik 8,2 persen dari edisi sebelumnya.
Omzet transaksi ekspor yang direncanakan pada sesi ini mencapai 24,95 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp15.751), 1 persen lebih tinggi dari sesi sebelumnya. Secara khusus, transaksi dengan negara-negara mitra Sabuk dan Jalur Sutra mencapai lebih dari separuh dari total ini, sementara volume transaksi yang melibatkan pembeli dari Eropa dan AS mencatatkan pertumbuhan.
Lektor kepala di Fakultas Kebijakan Publik dan Manajemen Universitas Tsinghua Yang Zhusong mengatakan bahwa peningkatan jumlah peserta pameran di Canton Fair merupakan gambaran kecil dari pengaruh China dalam perdagangan impor dan ekspor global. Peningkatan kedatangan pembeli dari Eropa dan AS tidak hanya dikaitkan dengan keyakinan mereka terhadap potensi pasar China yang besar, tetapi, juga oleh kecakapan manufaktur China yang efisien, yang menyediakan rantai industri jasa yang lengkap, kata Yang.
Meningkatnya jumlah perusahaan dari negara-negara mitra Sabuk dan Jalur Sutra menunjukkan bahwa kerja sama China dengan negara-negara ini bersifat pragmatis dan saling menguntungkan, menurut Yang.
Christian Noll, seorang pembeli dari Jerman, masih sibuk pada hari terakhir pameran. Berfokus terutama pada pakaian, dia menjelajahi beberapa stan dan menetapkan rencana kerja sama dengan mitra dari Fuzhou di Provinsi Fujian, China timur.
"Ini adalah pameran dagang terbesar yang pernah saya lihat. Biasanya pameran dagang digelar setiap dua tahun atau paling banyak setahun sekali, untuk memberikan kesempatan kepada perusahaan-perusahaan untuk berinovasi selama periode di antara setiap edisi. Pameran ini diadakan dua kali setahun dan skalanya selalu luar biasa, dan ada banyak hal baru. Ini pameran paling keren di dunia," tutur Noll.
Setelah menghadiri pameran itu selama empat tahun berturut-turut, Moulay Elkamel, seorang pembeli dari Maroko, menggambarkan perjalanan terakhirnya ke China sebagai pengalaman yang "sangat menyenangkan."
"Saya bertemu dengan kawan dan mitra yang hebat serta melihat banyak produk yang menarik. Sayang sekali pameran ini hanya berlangsung selama setengah bulan. Saya berencana untuk kembali ke pameran edisi tahun depan pada April. Sudah ada beberapa pesanan yang siap diselesaikan," kata Elkamel.
Mengusung tema "Melayani pembangunan berkualitas tinggi, mendorong keterbukaan tingkat tinggi" (Serving high-quality development, promoting high-level opening-up), Canton Fair ke-136 menampilkan lebih dari 30.000 peserta pameran yang memamerkan 1,15 juta produk baru.
Yang mengatakan pembeli internasional memanfaatkan Canton Fair sebagai platform untuk menjalin kemitraan yang lebih dalam, saling menguntungkan, dan menjanjikan dengan perusahaan-perusahaan China.
Pengembangan berkelanjutan dari "Made in China" dan "Created in China" juga menyuntikkan dorongan baru ke dalam pertumbuhan rantai industri dan pasokan global, imbuh Yang.
Wakil direktur dan sekretaris jenderal Canton Fair sekaligus kepala Pusat Perdagangan Luar Negeri China Chu Shijia mengatakan bahwa ekspansi berkelanjutan Canton Fair mencerminkan pertumbuhan dan kekuatan perdagangan luar negeri China, menunjukkan tekad China yang tak tergoyahkan untuk menerapkan keterbukaan yang lebih luas bagi dunia luar, menyediakan peluang baru bagi dunia dengan pembangunan baru negara tersebut dan memberikan kontribusi terhadap pengembangan ekonomi global yang terbuka.
Mulai digelar pada 1957, Canton Fair diselenggarakan dua kali dalam setahun di Guangzhou, ibu kota Provinsi Guangdong. Pameran itu merupakan pameran perdagangan internasional komprehensif yang paling lama diselenggarakan di China dan dianggap sebagai barometer perdagangan luar negeri China.
Penerjemah: Xinhua
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2024