"Sumatera adalah kawasan dengan wilayah terbesar untuk harimau. Kolaborasi antara pemangku kepentingan di Sumatera sangat unik," kata Presiden dan CEO Panthera Alan Rabinowitz saat acara penganugerahan, di Jakarta, Rabu (16/7).
Panthera juga memberikan penghargaan kepada Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan, Pemerintah Provinsi Lampung, Menteri Lingkungan Hidup Balthasar Kambuaya dan Yayasan Artha Graha Peduli-Tambling Wildlife Nature Conservation (TWNC).
Rabinowitz mengatakan Tambling menjadi kawasan konservasi harimau liar yang unik karena adanya kemitraan antara swasta dengan pemerintah.
"Panthera juga bermitra dengan 20 organisasi untuk bekerja secara strategis dan efektif dalam melindungi harimau dan kucing besar liar yang ada di dunia. Indonesia bisa menjadi model untuk konservasi alam liar bagi dunia," ujarnya.
Sementara itu, Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan mengatakan Indonesia sebenarnya memiliki tiga subspesies harimau, yaitu harimau jawa, harimau bali, dan harimau sumatera.
"Namun, harimau jawa dan harimau bali sudah punah karena perburuan yang tidak bertanggung jawab dan perkembangan penduduk. Para pemangku kepentingan yang ada harus bersama-sama melindungi subspesies yang tersisa, yaitu harimau sumatera," katanya.
Zulkifli mengatakan hutan dan alam akan kehilangan wibawanya apabila sudah tidak ada harimau. Karena itu, pemerintah pernah melakukan moratorium untuk menjaga kawasan konservasi dan hutan lindung.
"Saya jamin kebijakan pemerintah tidak ada yang merusak lingkungan, meskipun faktanya masih terjadi perusakan lingkungan. Moratorium itu diperpanjang hingga 2015 dan semoga dilanjutkan oleh pemerintahan berikutnya," tuturnya.
Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2014