“Nanti dibagi chapter-nya (setiap segmen umur). Ada skrining untuk anak-anak, ada skrining untuk ibu hamil, ada skrining untuk lansia, ada skrining untuk dewasa. Untuk dewasa itu misalnya skrining kanker, itu juga diidentifikasi,” kata Dante saat dijumpai wartawan usai menghadiri peluncuran White Paper Thyroid di Jakarta, Selasa.
Dante menyebutkan, penyelenggaraan pemeriksaan kesehatan merupakan salah satu program percepatan (quick win) Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka yang telah diamanahkan kepada Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Ia menegaskan, skrining kesehatan penting untuk dilakukan mengingat pembiayaan kesehatan akan menjadi sangat mahal jika pasien sudah berada pada tahap kuratif dan stadium lanjut. Apabila penyakit diketahui lebih dini, maka pembiayaan kesehatan menjadi lebih murah.
Salah satu jenis penyakit yang rencananya akan masuk dalam program skrining kesehatan gratis yaitu penyakit tiroid. Dante menyebutkan, klaim jaminan kesehatan nasional (JKN) untuk penyakit tiroid cukup tinggi mencapai Rp750 miliar pada tahun 2023.
Oleh sebab itu, ujar Dante, skrining menjadi salah satu upaya yang penting untuk dilakukan sehingga masyarakat yang mengalami penyakit tertentu, termasuk penyakit tiroid, dapat mengakses layanan deteksi dini yang lebih baik.
Khusus untuk skrining tiroid, ia mengatakan bahwa Kemenkes menyiapkan laboratorium sederhana untuk memeriksa fungsi tiroid serta alat USG untuk memeriksa kelainan anatomi tiroid yang berupa benjolan.
“Semua puskesmas sekarang sudah punya USG, kita lengkapi dengan sarana untuk melakukan USG pada tiroid. Sedangkan laboratorium sudah tersebar hampir di semua rumah sakit di seluruh kabupaten di Indonesia,” kata Dante.
Diberitakan sebelumnya, Kemenkes telah merencanakan melakukan notifikasi skrining kesehatan secara masif kepada masyarakat sebagai upaya promotif dan preventif kesehatan, salah satunya di hari ulang tahun.
Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kemenkes Lucia Rizka Andalucia mengatakan bahwa notifikasi yang dikirimkan melalui telepon seluler (ponsel) tersebut, intinya meminta kepada yang bersangkutan untuk melakukan skrining kesehatan di fasilitas layanan kesehatan terdekat. Skrining kesehatan tersebut tidak dipungut biaya sepeser pun alias gratis sebab pemerintah yang akan menanggung.
Baca juga: Anggota DPR: Benahi ketimpangan faskes untuk skrining kesehatan gratis
Baca juga: Menkes ajak DPR sosialisasikan skrining kesehatan, yang bersifat harus
Pewarta: Rizka Khaerunnisa
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2024