... saat ini data demensia di Indonesia belum jelas... "
Jakarta (ANTARA News) - Hasil konferensi internasional para dokter ahli dan peneliti penyakit alzheimer 2014 di Kopenhagen, Denmark, memperkirakan jumlah penderita alzheimer akan meningkat tiga kali lipat.
"Peningkatan tiga kali lipat atau sekitar 150 juta penderita di dunia itu diprediksi terjadi pada tahun 2050 dari
prevalensi saat ini 44 juta penderita," kata ahli penyakit saraf Indonesia, dr Andreas Harry, SpS (K), dari Kopenhagen, Denmark, Kamis pagi.
Enam dokter ahli saraf dari Indonesia diundang pada konferensi tentang penyakit alzheimer yang diselenggarakan Asosiasi Alzheimer (AAICAD), pada 12-17 Juli 2014
Dalam kegiatan itu juga disajikan bagaimana menangani dengn baik penderita alzheimer.
Menurut dia, penyakit alzheimer yang juga dikenal sebagai demensia (kepikunan) itu, juga terjadi pada manusia di Indonesia. "Sayangnya, saat ini data demensia di Indonesia belum jelas," katanya.
Topik penting lain yang dibahas, mengenai nutrisi dan cara preventif mencegah demensia.
Disarankan bagi yang mempunyai faktor risiko alzheimer, yaitu penderita diabetes, hipertensi, obesitas, tidak rutin berolahraga, dan pengonsumsi alkohol , sebaiknya makan makanan rendah lemak, ikan dan low red.
Bahasan lainnya yang menonjol dalam konferensi adalah yang yang disebut colaboration of alzheimer prevention (CAP) pada tingkatan primer, sekunder, dan tersier.
Yakni, kata dia, cara mendeteksi dini penyakit alzheimer (masa asymtomatic dan masa preclinic) untuk mencegah berkembang menjadi penyakit alzheimer.
Selain itu, kata dia, juga dibicarakan demensia jenis lain yaitu "Frontotemporal Lobe Demensia" dan "Lewy Bodies Demensia" yang menonjol pada domain cognitive executive function dan visual spatial.
Selain itu juga dibahas topik penderita alzheimer dapat kehilangan indera penciuman karena kerusakan pusat penciuman olfactory bulb.
"Pasien hilang penciuman tidak selalu karena alzheimer, namun dapat juga disebabkan oleh karena tumor pada bagian frontal lobe, dan lainnya," kata Harry.
Pewarta: Andi Jauhari
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2014