Jakarta (ANTARA) - Nova Arianto Sartono lahir pada 4 November 1979 di Semarang, Jawa Tengah. Pria berkepala plontos dengan julukan "Suster Ngesot" karena selebrasinya saat mencetak gol itu adalah mantan pemain sepak bola profesional yang kini mengabdikan dirinya sebagai pelatih kepala tim nasional Indonesia U-17.

Sebelumnya, Nova juga dipercaya sebagai asisten pelatih tim nasional senior Indonesia, bekerja sama dengan pelatih-pelatih papan atas untuk mengembangkan talenta muda Indonesia.

Karier sebagai pemain

Selama kariernya sebagai pemain, Nova dikenal sebagai bek tengah yang tangguh dengan pertahanan yang kokoh walau sebelumnya sempat menjadi seorang striker.

Ia mengawali kariernya di PSIS Semarang, lalu melanjutkan ke Persebaya Surabaya, tempat di mana Nova mengukir namanya sebagai bek andalan.

Di Persebaya, ia tampil dominan dan kerap mencetak gol, khususnya melalui situasi bola mati seperti tendangan pojok. Gol-golnya sering dirayakan dengan gaya unik yaitu 'ngesot' di lapangan, yang mengilhami julukannya, sebagai "Nova 'Suster Ngesot' Arianto."

Setelah membela Persebaya, Nova hengkang untuk memperkuat Persib Bandung (2007-2011) dan sempat membela Sriwijaya FC (2011-2012), sebelum akhirnya menyelesaikan karier sebagai pemain di Pelita Bandung Raya pada 2015.
 
Pesepakbola kesebelasan Persib Bandung, Nova Arianto (kanan) berebut bola dengan pesepakbola kesebelasan Arema Indonesia, Chamelo Roman (kiri) dalam pertandingan Kompetisi Liga Super di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Sabtu (19/12). Pertandingan berakhir 0-0. Foto ANTARA/Ari Bowo Sucipto/ss/ama/09. (ANTARA/ARI BOWO SUCIPTO)


Kiprah internasional dan prestasi

Nova juga tercatat sebagai bagian dari tim nasional Indonesia, baik di tingkat junior maupun senior. Pada 1996, ia bermain untuk Indonesia U-18 dan meraih juara pada Asian Schools Championship.

Kariernya di timnas senior dimulai pada tahun 2008, di mana ia ikut serta dalam beberapa pertandingan penting, termasuk Kejuaraan AFF 2008.

Prestasi Nova di tingkat klub cukup mengesankan. Di Persebaya Surabaya, ia sukses meraih gelar Liga Indonesia 2004 dan menjadi pemain terbaik Liga Indonesia pada 2006.

Sementara di Sriwijaya FC, Nova turut membawa klub tersebut menjuarai Indonesia Super League pada musim 2011–2012.

Karier kepelatihan

Setelah gantung sepatu pada 2013, Nova memulai karier baru sebagai asisten pelatih di Pelita Bandung Raya. Sejak saat itu, ia terus melangkah maju dalam dunia kepelatihan, menangani tim-tim usia muda, mulai dari Bhayangkara FC U-21, Bhayangkara FC U-20, hingga menjadi asisten pelatih Indonesia U-23 dan Indonesia U-20.

Di bawah arahan Shin Tae-yong, ia juga dipercaya sebagai asisten pelatih timnas senior.

Kini, Nova memikul tanggung jawab besar sebagai pelatih kepala Indonesia U-17, sebuah tugas penting dalam upaya mempersiapkan generasi penerus sepak bola Indonesia.

Dirinya juga baru saja membawa Timnas Indonesia U-17 lolos ke Piala Asia U-17 2025.
 
Pelatih Timnas Indonesia U-16 Nova Arianro (kiri). ANTARA/Instagram @novarianto30/am.


Kehidupan Pribadi

Nova Arianto merupakan putra dari Sartono Anwar, seorang pelatih sepak bola berpengalaman yang pernah membawa PSIS Semarang menjuarai Divisi Utama pada 1987.

Sartono Anwar juga dikenal sebagai salah satu pelatih legendaris di Indonesia, yang pernah memimpin beberapa klub besar dan turut mengharumkan nama Indonesia di era 1980-an hingga awal 1990-an.

Sebagai sosok yang berasal dari keluarga sepak bola, Nova tumbuh dengan semangat dan dedikasi tinggi terhadap olahraga ini.

Kini, bersama anak-anak didiknya di Timnas U-17, Nova berusaha melanjutkan warisan sang ayah dalam mengembangkan sepak bola Indonesia dan berharap dapat mencetak generasi emas yang mampu mengharumkan nama bangsa di kancah internasional.


Baca juga: Nova: Fisik timnas U-17 sangat bugar untuk hadapi Kuwait

Baca juga: Nova Arianto rotasi pemain timnas U-17 saat hadapi Mariana Utara

Baca juga: Nova Arianto fokus cari pemain belakang perkuat Timnas U-17

Pewarta: Raihan Fadilah
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2024