Jakarta (ANTARA) - CEO Kazee Digital Indonesia I Made Ariya Sanjaya mengemukakan bahwa teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) dapat dimanfaatkan untuk menghadirkan solusi dalam usaha humas dan pemasaran.

Dalam Kazee Summit 2024 yang berlangsung di Jakarta, Selasa, Ariya menyampaikan bahwa kehadiran AI mempermudah pembuatan konten yang dapat dipersonalisasi, sehingga dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi.

Ariya mengatakan bahwa perusahaannya mengembangkan platform AI bernama KazeeAI yang dirancang untuk melakukan otomasi berbagai kegiatan bisnis, mulai dari membuat laporan hingga menghadirkan agen virtual yang dapat berinteraksi langsung dengan pelanggan.

Menurut dia, teknologi tersebut dilengkapi dengan kemampuan untuk melakukan prediksi tren, terutama yang berkaitan dengan usaha humas dan pemasaran.

Ia mengemukakan bahwa pemanfaatan AI akan terus meningkat dan semakin luas, mulai dari pembuatan video, audio, teks, gambar, hingga kode pemrograman.

Selain memudahkan upaya humas dan pemasaran, ia melanjutkan, teknologi AI dapat dimanfaatkan untuk mendukung kerja pemengaruh dan jurnalis.

Ariya memberikan gambaran, teknologi AI milik Kazee dapat melakukan analisis media dan berita serta mencari pemengaruh yang tepat untuk kampanye pemasaran merek tertentu.

Fitur unggulan KazeeAI mencakup kemampuan social listening serta membuat dan mengunggah konten secara otomatis di platform media sosial.

Pengguna bahkan dapat mengatur jadwal unggahan konten selama 30 hari dengan dukungan AI pada platform tersebut.

Baca juga: Kemenkes manfaatkan AI untuk wujudkan efisiensi pelayanan kesehatan

Baca juga: Kemenkominfo terapkan dua pendekatan dalam menyusun aturan tentang AI

Ariya mengemukakan bahwa fitur-fitur pada platform AI yang dikembangkan oleh perusahaannya mempermudah dan menghemat waktu dalam pembuatan konten.

"Kami ingin mempermudah proses bisnis melalui otomasi. Dan dengan adanya AI, kami dapat membuat laporan harian hingga tahunan tanpa harus melakukannya secara manual," katanya.

Menurut data perusahaan, dari tahun 2016 sampai sekarang ada lebih dari 500 perusahaan yang telah memanfaatkan platform Kazee.

Seiring dengan meningkatnya penggunaan AI dalam usaha humas, pemasaran, dan komunikasi bisnis, Ariya menyampaikan pentingnya pemberlakuan regulasi untuk memastikan pemanfaatan teknologi itu tidak melanggar etika serta ketentuan keamanan data dan pelindungan privasi.

​​​​​​​"Tanpa regulasi yang jelas, penggunaan AI bisa berisiko. Oleh karena itu sangat penting bagi kita untuk memastikan bahwa teknologi ini digunakan secara bijak dan bertanggung jawab," katanya.

Baca juga: Bumble akan memanfaatkan AI untuk dukung interaksi pengguna

Baca juga: Hadiah Nobel Fisika 2024 diberikan kepada dua pelopor pengembangan AI

Pewarta: Adimas Raditya Fahky P
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2024