Kalau rusa engkau bunuh, harimau akan kehilangan mangsanya. Kalau hutan kehilangan harimau, hutan akan kehilangan wibawanya,"

Jakarta (ANTARA News) - Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan mengatakan keberadaan harimau harus dilestarikan karena hutan dan alam akan kehilangan wibawanya bila sudah tidak ada lagi binatang tersebut.

"Kalau rusa engkau bunuh, harimau akan kehilangan mangsanya. Kalau hutan kehilangan harimau, hutan akan kehilangan wibawanya," kata Zulkifli Hasan berpantun saat menerima penghargaan dari Panthera di Jakarta, Rabu.

Organisasi konservasi kucing besar liar internasional Panthera memberikan penghargaan kepada Indonesia atas keberhasilan konservasi harimau sumatera dalam pertemuan tahunan "Tigers Forever" di Jakarta

Panthera memberikan penghargaan kepada Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan, Pemerintah Provinsi Lampung, Menteri Lingkungan Hidup Balthasar Kambuaya Kepala Badan Nasional untuk Perubahan Iklim Rachmat Witoelar dan Yayasan Artha Graha Peduli-Tambling Wildlife Nature Conservation (TWNC).

Zulkifli mengatakan Indonesia sebenarnya memiliki tiga subspesies harimau, yaitu harimau jawa, harimau bali dan harimau sumatra.

"Namun, harimau jawa dan harimau bali sudah punah karena perburuan yang tidak bertanggung jawab dan perkembangan penduduk. Para pemangku kepentingan yang ada harus bersama-sama melindungi subspesies yang tersisa, yaitu harimau sumatera," katanya.

Secara khusus, Zulkifli juga menyampaikan terima kasih kepada pengusaha Tomy Winata yang bersama Artha Graha Peduli telah mengelola Tambling Wildlife Nature Conservation sebagai kawasan konservasi dan rehabilitasi harimau sumatra.

Sementara itu, Presiden dan CEO Panthera Alan Rabinowitz mengatakan Sumatera adalah kawasan dengan wilayah terbesar untuk harimau. Menurut dia, kolaborasi antara pemangku kepentingan di Sumatera sangat unik karena melibatkan swasta dan pemerintah

"Panthera juga bermitra dengan 20 organisasi untuk bekerja secara strategis dan efektif dalam melindungi harimau dan kucing besar liar yang ada di dunia. Indonesia bisa menjadi model untuk konservasi alam liar bagi dunia," tuturnya.

(D018/N002)

Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014