<Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah akan menerapkan sistem pagar betis sehubungan dengan dibukanya Tol Porong-Gempol menjelang mudik lebaran tahun ini setelah sempat terendam lumpur panas dari areal tambang milik PT Lapindo Brantas. "Kita akan tempatkan personil sebagai bentuk tanggung jawab keselamatan pengguna jalan yang melintasi Tol Porong," kata Ketua Tim Nasional Penanggulangan Lumpur, Basuki Hadi Mulyono saat dihubungi, Sabtu. Menurut dia, saat ini terus dilakukan upaya perkuatan tanggul menjelang H-7, namun untuk menjaga keselamatan pengguna jalan akan diterapkan sistem buka tutup tergantung kondisi di lapangan. Menjelang musim hujan yang diperkirakan terjadi pada Oktober-November, Basuki mengatakan, akan dilaksanakan pelapisan yang saat ini panjangnya sudah mencapai 50 meter dari rencana sampai tujuh kilometer, katanya. Mengenai rencana relokasi, menurut Basuki, rancangan dasarnya sedang dibuat termasuk pintu ke luar berikut panjangnya. Departemen Pekerjaan Umum menyiapkan dua rute alternatif apabila tol Porong kembali putus akibat luapan lumpur panas itu. Dua jalur alternatif itu memiliki panjang masing-masing 64,52 kilometer dan 83,05 kilometer. Nantinya apabila kendaraan yang masuk tidak dapat ditampung di rute I, maka dapat dialihkan ke rute II yang lebih panjang 18 kilometer. Rute tersebut sebagian merupakan jalan nasional yang dibangun dengan dana APBN dan sebagian lagi merupakan jalan provinsi (APBD) yang akan disiapkan sebagai jalur alternatif lebaran apabila tanggul di Porong kembali luber (over topping). Kedua rute alternatif tersebut sama-sama melalui Krian, sehingga kendaraan dari Surabaya dapat melalui Waru kemudian menuju Krian. Dari Krian ini kemudian dipecah menjadi dua yakni menuju Mojosari melalui Mlirip dan Mojokerto, atau langsung ke Mojosari untuk kemudian menuju Gempol. Sementara itu menurut anggota DPR-RI Komisi V yang membidangi infrastruktur, Hardi Susilo, dalam rangka lebaran akan menurunkan tim saat H-7 untuk melihat langsung pelayanan kepada masyarakat. Dalam pekan ini Komisi V telah melakukan kunjungan kerja ke beberapa lokasi arus mudik seperi Lintas Sumatera, Lintas Utara dan Selatan Jawa, termasuk kunjungan kerja ke Tol Porong Sidoarjo untuk melihat rencana dipergunakan jalan ini sebagai jalur mudik lebaran setelah sempat terendam lumpur. PT Jasa Marga sendiri telah membangun posko pemantau di jalur tol tersebut untuk mengantisipasi apabila ketinggian lumpur kembali membahayakan untuk dilaporkan kepada Tim Nasional. Sebelumnya menurut Direktur Operasi PTB Jasa Marga, Sarwono Oetomo, keputusan membuka dan menutup jalan tol berada ditangan Tim Nasional, tetapi apabila petugas melihat kondisi darurat diperkenankan untuk menutup baru melaksanakan koordinasi dengan Tim Nasional. Dengan demikian keputusan untuk membuka lagi Tol Porong sebagai jalur mudik lebaran juga berasal dari Tim Nasional yang diketuai Basuki Hadimulyono, Kepala Balitbang Departemen PU. Sementara itu, Kepala Cabang Surabaya-Gempol PT Jasa Marga, Subakti Syukur mengatakan, sebagai antisipasi telah disiapkan lima Posko masing-masing empat personil dilengkapi dengan fasilitas derek dan patroli. Dijelaskan, Tol Surabaya-Gempol sejak kejadian lumpur Lalulintas Harian Rata-Rata (LHR) turun menjadi 150.000 unit, padahal sebelum ada lumpur masih 180.000 unit kendaraan, selama lebaran diperkirakan turun menjadi 140.000 unit. Sedangkan untuk ruas Porong Gempol turun dari 20.000 unit sebelum ada lumpur menjadi 10.000 unit setelah ada lumpur. Saat lebaran diperkirakan sama. Dengan demikian saat lebaran diperkirakan untuk Surabaya-Gempol turun 23 persen, sedangkan Ruas Porong-Gempol turun 50 persen. Direktur PT Jasa Marga, Frans S. Sunito telah meminta kepada cabang terkait dengan akan dibukanya Tol Porong-Gempol untuk membuat rambu-rambu peringatan serta fasilitas penerangan. Selain itu juga diminta untuk melakukan sosialisasi terlebih dahulu kepada masyarakat dengan dibukanya tol termasuk peraturan dan rambu apa saja yang harus dipatuhi. Terkait dengan persiapan itu juga telah dipersiapkan tambahan 500 petugas keamanan dari TNI untuk menjamin keselamatan pengguna jalan selama musim mudik lebaran. Diperkirakan seandainya hujan turun, tanggul akan ditutup sementara untuk melihat keadaan. Jika dirasakan aman maka tol akan dibuka lagi.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006