Jakarta (ANTARA) - Ketua Mahkamah Agung Sunarto berharap tiga ketua Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara (PT TUN) yang dilantik pada Senin ini menjadi teladan atau role model karena mengingat pengadilan tingkat banding merupakan kawal depan (voorpost) MA dalam fungsi pengawasan dan pembinaan.
“Saya berpesan agar fungsi kawal depan itu dapat terus dioptimalkan dengan membina para hakim dan aparatur peradilan tingkat pertama dan tingkat banding,” kata Sunarto usai melantik dan mengambil sumpah tiga orang ketua PT TUN di Gedung MA, Jakarta, sebagaimana keterangan tertulisnya.
Ketiga ketua PT TUN yang dilantik pada hari ini, antara lain, Mohamad Husein Rozarius Ketua PT TUN Banjarmasin, Nurman Sutrisno sebagai Ketua PT TUN Surabaya, dan Disiplin F. Manao sebagai Ketua PT TUN Mataram.
Mohamad Husein Rozarius sebelumnya menjabat sebagai Wakil Ketua PT TUN Banjarmasin. Adapun, Nurman Sutrisno dulunya adalah Wakil Ketua PT TUN Medan, sementara Disiplin F. Manao ialah mantan Wakil Ketua PT TUN Surabaya.
Menurut Ketua MA, para pejabat yang baru dilantik merupakan pribadi-pribadi yang berkualitas dan kompeten, sehingga dipercaya mengemban amanah sebagai pucuk pimpinan di tingkat banding.
Oleh sebab itu, Sunarto berpesan agar para ketua PT TUN dilantik bisa menjadi teladan bagi jajarannya.
Dengan begitu, kata dia, permasalahan yang muncul di pengadilan tingkat pertama maupun tingkat banding cukup diselesaikan oleh pengadilan tingkat banding.
“Dan dalam keadaan tertentu, pengadilan tingkat banding dapat bersurat ke MA untuk menyelesaikan suatu permasalahan,” imbuh Sunarto.
Pada kesempatan yang sama, Ketua MA mengajak semua insan peradilan untuk meneguhkan kembali komitmen dalam menjaga integritas.
Ia menekankan bahwa integritas merupakan sikap dan kepribadian yang utuh, berwibawa, jujur dan tidak tergoyahkan.
Menurut dia, integritas tinggi terwujud pada sikap setia dan tangguh berpegang pada nilai-nilai atau norma-norma yang berlaku dalam melaksanakan tugas.
Integritas tinggi, kata Sunarto, akan mendorong terbentuknya pribadi yang berani menolak godaan dan segala bentuk intervensi.
Ia menjelaskan, ada tiga pendekatan yang bisa dilakukan dalam menjaga integritas, yaitu pendekatan spiritual melalui pembinaan, pendekatan normatif melalui penegakan disiplin, dan pendekatan kultural melalui role model.
Di samping itu, Ketua MA juga mengajak insan peradilan untuk mengedepankan tuntunan hati nurani untuk menegakkan kebenaran dan keadilan.
“Perilaku hakim harus dapat menjadi teladan bagi masyarakat. Perilaku hakim yang jujur dan adil dalam menjalankan tugasnya, akan menumbuhkan kepercayaan masyarakat terhadap putusan yang dibuatnya,” ujar Sunarto.
Baca juga: Ketua MA terpilih: Independensi hakim agung tak terpengaruh isu
Baca juga: Profil Sunarto, meniti karier dari bawah hingga jadi Ketua MA
Baca juga: KY harap ketua MA terpilih bawa perubahan untuk badan peradilan agung
Baca juga: MA tak akan lindungi anggota yang berbuat tidak benar
Baca juga: MA akui kecewa tiga hakim PN Surabaya ditetapkan tersangka suap
Pewarta: Fath Putra Mulya
Editor: Hisar Sitanggang
Copyright © ANTARA 2024