Jakarta (ANTARA) - Pada 5 November 2024 Amerika Serikat akan menyelenggarakan Pemilihan Presiden dan Kongres Ke-60 untuk menentukan presiden ke-47 dan wakil presiden ke-50.
Pemilih dari 50 negara bagian akan memberikan suara mereka, beberapa ribu melalui surat dan lainya mendatangi langsung tempat pemungutan suara.
Berikut lima hal tentang pemilu di Negeri Paman Sam yang dikutip dari sejumlah sumber.
1. Kandidat utama
Kamala Harris (60), Wakil Presiden petahana, memenangkan nominasi partai Demokrat setelah Presiden Joe Biden mundur dari pencalonan. Sebagai seorang mantan senator, jaksa agung dan jaksa penuntut, Harris ingin membuat sejarah menjadi wanita dan wanita kulit berwarna pertama yang terpilih sebagai presiden jika dia memenangkan Pilpres.
Calon dari Partai Republik, Donald Trump (78) mencalonkan diri untuk ketiga kalinya secara berturut-turut untuk dapat kembali menguasai Gedung Putih. Pada pemilihan periode sebelumnya dia kalah dari Biden. Trump menjadi presiden AS pertama yang dimakzulkan sebanyak dua kali dan terbukti melakukan kejahatan.
2. Kandidat lainnya
Chase Oliver (39) adalah kandidat dari Partai Libertarian. Partai tersebut memprioritaskan pemerintahan kecil dan kebebasan pribadi.
Jill Stein (74) seorang dokter yang mencalonkan diri lewat Partai Hijau pada 2016, dan kembali maju pada 2024.
Cornel West (71) mencalonkan diri sebagai kandidat independen. Aktivis politik, filsuf, dan akademisi itu berupaya untuk menarik lebih banyak pemilih progresif yang condong ke Demokrat.
3. Negara bagian penentu
Amerika Serikat adalah negara republik konstitusional federal yang terdiri dari 50 negara bagian dan satu distrik federal yang memiliki pemerintahan sendiri.
Dalam pemilihan presiden kali ini ada tujuh negara bagian penting yang menjadi penentu yang suaranya diperebutkan kedua kandidat utama yaitu Pennsylvania, Wisconsin, Michigan, North Carolina, Georgia, Arizona, dan terakhir Nevada.
4. Pemilih baru
Para pemilih baru ini sebelumnya tidak muncul pada pemilihan 2020, yang suaranya dapat mengubah apa yang akan terjadi pada 2024. Mereka yang memilih mendaftar sebagai Demokrat kemungkinan besar memilih Harris, sementara yang mendaftar sebagai Republik akan memilih Trump.
Di negara bagian Pennsylvania, wanita pemilih baru cenderung memilih Demokrat ketimbang Republik dengan perbandingan 2:1, sementara di Arizona, pemilih baru pria sebagian besar mendukung Republik.
5. Dukungan selebritas
Dukungan selebritas merupakan salah satu cara untuk melihat sentimen masyarakat terhadap kandidat presiden ketika jajak pendapat terlalu ketat, dan tidak dapat diandalkan. Banyak pemilih yang mungkin sulit memahami mana kandidat yang lebih unggul, sehingga dukungan dari selebriti kerap jadi acuan.
Dalam hal ini, deretan nama selebriti papan atas yang mendukung Harris mulai dari Taylor Swift, LeBron James, George Clooney, Julia Robert, hingga Oprah, bahkan para aktor pemain Avenger bersatu mendukung Harris. Sementara selebritas pendukung Trump antara lain Elon Musk, Kid Rock, Hulk Hogan, serta Zachary Levi.
Baca juga: Lebih dari 62 juta warga AS telah menyalurkan suara jelang hari Pemilu
Baca juga: Media: Jelang Pilpres, banyak warga AS hendak pindah keluar negeri
Pewarta: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: Bayu Prasetyo
Copyright © ANTARA 2024