Misalnya di daerah pantai, masyarakat mungkin lebih terbiasa dengan konsumsi ikan

Jakarta (ANTARA) - Akademisi yang juga Kepala Biro Pelayanan Kesehatan Terpadu Universitas Gadjah Mada (UGM) Andreasta Meliala mengatakan pendekatan budaya lokal pada masing-masing daerah penting untuk Program Makan Bergizi Gratis yang tepat sasaran.

“Pendekatan (budaya) ini harus mempertimbangkan kebiasaan dan preferensi makanan sehari-hari masyarakat setempat. Misalnya di daerah pantai, masyarakat mungkin lebih terbiasa dengan konsumsi ikan. Sementara di pegunungan, pola makan mereka bisa berbeda,” ujarnya dalam Forum Merdeka Barat (FMB9) yang diikuti secara daring di Jakarta, Senin.

Ia menegaskan makanan bergizi telah terbukti secara ilmiah dapat membantu mengatasi masalah kesehatan, termasuk obesitas dan kurang gizi, yang saat ini menjadi tantangan serius di Indonesia.

"Kami lihat basisnya evidence atau bukti. Bukti-bukti ini sudah dihasilkan dan sudah dipraktikkan, dampaknya sudah terlihat," ucapnya.

Baca juga: Kemenkes sediakan standar gizi untuk Program Makan Bergizi Gratis

Ia juga menekankan pentingnya pendekatan budaya agar dapat melihat sejauh mana kesiapan sumber daya lokal dan penyediaan bahan makanan di tiap-tiap wilayah.

"Harus dibedah berdasarkan kondisi sosial budaya masyarakatnya dan kapasitas sumber daya lokalnya untuk menyuplai bahan makanan sampai dengan kesiapan dapur," katanya.

Andreasta juga mengutarakan pentingnya penelitian dan kajian dari akademisi untuk memastikan Program Makan Bergizi Gratis benar-benar efektif dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat, sehingga kementerian terkait harus memberikan mandat kepada peneliti untuk melakukan kajian di area-area spesifik.

“Misalnya kajian model A sangat cocok untuk diterapkan di lokasi ini,” tuturnya.

Baca juga: Pemprov Jateng uji coba makan gratis pada 3 daerah kemiskinan tinggi

Akademisi itu juga mengemukakan keberadaan fasilitas kesehatan dapat menjadi salah satu sumber yang mendukung kelancaran Program Makan Bergizi Gratis. Instansi seperti TNI dan Polri yang memiliki jaringan terdekat dengan masyarakat di daerah-daerah terpencil dapat dimanfaatkan untuk mendistribusikan makanan.

"Ada instansi-instansi seperti TNI/Polri, mereka punya titik-titik di ujung sana yang dekat dengan masyarakat," ucapnya.

Melalui pendekatan yang tepat, kata dia, Program Makan Bergizi Gratis berpotensi memberikan dampak positif yang signifikan dalam meningkatkan kesehatan masyarakat Indonesia secara menyeluruh.

Baca juga: Mendes sebut Makan Bergizi Gratis tingkatkan kualitas hidup warga desa

Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2024