Beijing (ANTARA) - China mengukir pencapaian signifikan dalam pembangunan hijau dan rendah karbon dalam beberapa tahun terakhir, mempercepat transisi hijaunya di berbagai bidang sembari secara aktif berkontribusi pada aksi global melawan perubahan iklim.

Transisi Hijau 
Wen Hua, seorang pejabat dari Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional China, mengatakan bahwa kemajuan China dalam pembangunan hijau diwujudkan dalam sejumlah aspek, antara lain kerangka kerja kebijakan untuk mencapai puncak dan netralitas karbon, struktur industri yang dioptimalkan, serta efisiensi pemanfaatan sumber daya yang lebih tinggi.

China menetapkan kerangka kerja kebijakan "1+N" untuk mencapai puncak dan netralitas karbon, yang mencakup dua dokumen menyeluruh sebagai rancangan tingkat atas, 12 rencana implementasi yang menargetkan sektor dan industri tertentu, serta rencana pendukung yang mencakup beberapa sektor seperti ilmu pengetahuan, teknologi, dan keuangan, ujar Wen.

Struktur industri juga telah disempurnakan. Sembari meningkatkan efisiensi energi dan mengurangi emisi karbon dari proyek-proyek yang ada, China telah menetapkan standar energi dan lingkungan yang ketat untuk proyek-proyek baru.

Secara khusus, Wen menyoroti dampak-dampak positif dari peningkatan peralatan skala besar dan program tukar tambah barang konsumen yang diimplementasikan sejak awal tahun ini.

Skema tersebut tidak hanya berfungsi sebagai sebuah langkah yang kuat untuk menggenjot investasi dan konsumsi, tetapi juga sebagai sebuah kebijakan iklim yang sangat penting.

Dengan mempromosikan penggunaan produk serta peralatan yang canggih dan hemat energi, program itu telah membantu mengurangi intensitas energi dan karbon di seluruh masyarakat, ujar Wen.

Seorang pejabat dari Badan Energi Nasional China Dong Wancheng menyoroti upaya-upaya yang semakin intensif di negara tersebut dalam transisi energi.

Dong mengatakan bahwa China mendorong pengembangan energi bersih, dengan pangsa energi bersih dalam total penggunaan energi meningkat 10,9 poin persentase dalam satu dasawarsa terakhir.

Kontribusi Global 
Sembari mempercepat transisinya menuju pertumbuhan hijau dan rendah karbon, China juga memainkan peran aktif dalam mitigasi perubahan iklim global.

Transisi energi China memberikan kontribusi yang semakin meningkat kepada dunia, ujar Dong.

Dia menambahkan bahwa China telah berbagi produk-produk energi bersih berkualitas tinggi dengan negara lain, yang berkontribusi pada transisi energi dan pengurangan karbon dunia.

Sebagai contoh, ekspor produk tenaga angin dan fotovoltaik China membantu negara-negara lain mengurangi emisi karbon dioksida sekitar 810 juta ton pada 2023, menurut buku putih yang dirilis oleh Kantor Informasi Dewan Negara China pada Agustus tahun ini.

China sangat mementingkan penanganan perubahan iklim dan telah membuat langkah-langkah baru terkait hal ini, kata Xia Yingxian, seorang pejabat di Kementerian Ekologi dan Lingkungan Hidup China.

Menurut Xia, emisi karbon dioksida China per unit produk domestik bruto (PDB) telah mencatatkan penurunan yang berkelanjutan, dan mekanisme pasar karbonnya telah semakin diperkuat.

Dia menekankan bahwa China akan terus memperluas pasar perdagangan karbon nasionalnya dan berupaya untuk memastikan operasinya yang sehat dan stabil.

Menjelang sesi ke-29 Konferensi Para Pihak Konvensi Kerangka Kerja Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Perubahan Iklim (COP29), Xia mengatakan bahwa China akan terus memainkan peran positif dan konstruktif dalam negosiasi.

Azerbaijan terpilih sebagai Presidensi COP29, yang akan diselenggarakan di Baku pada November.

Xia mengatakan bahwa China akan bekerja sama dengan semua pihak untuk mendukung Presidensi Azerbaijan dalam mencapai hasil yang positif dari COP29.

Pewarta: Xinhua
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2024