"Pengaruh banget, apalagi kalau teknologinya bantuin produktivitas, bisa multitasking, jadi itu sangat membantu aku untuk sembari gambar sembari melakukan hal lain bikin tambah produktif," katanya dalam acara Galaxy AI for Creativepreneur di Jakarta, Senin.
"Jadi, menurut aku sangat berpengaruh buat kehidupan kreatif aku," ia menambahkan.
Martcellia mengemukakan bahwa kehadiran teknologi seperti kecerdasan artifisial (Artificial Intelligence/AI) selain memudahkan juga memunculkan inspirasi untuk berkreasi.
Pemilik Liunic on Things itu antara lain menggunakan teknologi AI untuk membuat suvenir sesuai dengan kebutuhan klien.
Martcellia juga kadang menggunakan AI untuk mendapatkan inspirasi dalam membuat produk seperti tas atau kaos. Ia menyebut ChatGPT memudahkannya membuat tulisan dalam bahasa asing.
Namun, dia menyadari bahwa penggunaan AI menghadirkan tantangan-tantangan tersendiri. Oleh karena itu, dia hanya menggunakan AI sebagai pendukung dalam kegiatan kreatifnya.
"Selama kita pakainya bijak, kayak misalkan pakai gambar sendiri, enggak ngambil dari AI, itu I think (saya pikir) malah bakal membantu kreativitas kita," katanya.
Menurut dia, pekerja kreatif sebaiknya hanya memanfaatkan AI sebagai salah satu pendukung dalam membuat karya dan tidak menggunakannya untuk hal-hal yang berpeluang merugikan diri sendiri dan orang lain.
Baca juga: Putra BURGERKILL anggap AI bantu pekerja seni dan industri kreatif
Baca juga: Erick Thohir pastikan BUMN jadi ekosistem ekonomi bagi pekerja kreatif
Baca juga: Samsung Galaxy Tab S10 Ultra memudahkan pekerjaan dengan fitur AI
Pewarta: Fitra Ashari
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2024