kita harus bekerja keras, bisa swasembada paling kurang beras dan jagung. Karena itu kita harus mempersiapkan segala sesuatu dengan baik

Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan) Zulkifli Hasan menyatakan bahwa upaya meningkatkan sektor pertanian dilakukan dengan mencetak sawah baru, demi mewujudkan swasembada pangan.

Zulkifli Hasan di sela peninjauan stok beras di kawasan pergudangan Bulog Sunter Timur, Kelapa Gading, Jakarta, Senin, mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan rapat koordinasi bersama lintas kementerian/lembaga terkait untuk mencapai target-target pemerintah di sektor pangan.

"Kemarin saya (rapat koordinasi) di Kementerian Kehutanan, dengan seluruh kementerian, bagaimana rencana kita sehingga kita bisa swasembada. Termasuk cetak sawah baru, membuka lahan baru, dan lain-lain yang di Merauke yang kemarin Bapak Presiden (Prabowo Subianto) sudah hadir ke sana," kata Zulhas.

Dia menjelaskan bahwa telah dilakukan pembukaan lahan baru di wilayah Kabupaten Merauke, Papua Selatan, selain itu memperbaiki lahan sawah lama yang terbengkalai di daerah lainnya, untuk meningkatkan luas areal tanam padi.

Menurutnya, hal itu sesuai arahan dari Presiden Prabowo Subianto yang menekankan pentingnya upaya swasembada pangan, termasuk kebutuhan lainnya tidak hanya beras, tetapi juga jagung, gula, kedelai, cabai dan bawang.

"Pak Presiden kita, Pak Prabowo berkali-kali menyampaikan kita akan swasembada pangan. Pangan artinya tidak hanya beras, ya," ucapnya.

Baca juga: Menko Pangan pastikan tak ada impor beras baru hingga akhir 2024

Baca juga: Menko Zulhas dan Dirut Bulog sebut stok beras aman hingga Desember

Zulhas menekankan bahwa ketahanan pangan juga mencakup berbagai komoditas, seperti jagung, gula, kopi, kedelai, kelapa, cokelat, cabai, bawang, yang memerlukan perhatian menyeluruh untuk memenuhi kebutuhan nasional.

Menurut dia, pemerintah menargetkan swasembada minimal untuk beras dan jagung pada 2028, dengan upaya keras mempercepat produksi dan meningkatkan produktivitas sektor pertanian.

Oleh karena itu, Zulhas menegaskan bahwa pemerintah akan mempersiapkan langkah-langkah strategis untuk mencapai ketahanan pangan nasional secara berkelanjutan dan memperkuat sektor pertanian.

"Tapi paling kurang (tahun) 2028 (swasembada), kita harus bekerja keras, bisa swasembada paling kurang beras dan jagung. Oleh karena itu kita kerja, harus mempersiapkan segala sesuatu dengan baik," tegasnya.

Di sisi lain, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyatakan komitmen siap memperjuangkan mewujudkan kedaulatan pangan Indonesia, dengan fokus pada peningkatan produksi dan perluasan areal pertanian.

“Presiden dan Wakil Presiden menaruh perhatian besar untuk sektor pertanian. Capai swasembada secepat-cepatnya, sesingkat-singkatnya. Saya katakan kami siap dan kami yakin mampu,” kata Amran di Jakarta, Rabu (23/10).

Amran menyampaikan bahwa dirinya bersama Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono yang kembali melanjutkan kepemimpinan di Kementan siap melakukan upaya maksimal demi mencapai swasembada pangan.

Ia menegaskan bahwa hal itu sesuai arahan Presiden Prabowo dalam Kabinet Merah Putih 2024-2029. Pasalnya, Indonesia harus bisa menggapai kedaulatan pangan guna mengurangi ketergantungan pada impor bahan pangan.

"Di bawah komando kepemimpinan Presiden, kami berkomitmen untuk mewujudkan cita-cita Indonesia berdaulat pangan," ujarnya.

Baca juga: Menko Zulkifli beberkan strategi capai swasembada pangan 2028

Baca juga: Menko Zulkifli: Penggunaan teknologi kurangi food loss saat panen

Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2024