Jakarta (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) membuka posko aduan korban hilang akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur.
"Untuk warga yang merasa masih ada anggota keluarganya yang hilang bisa segera melapor ke posko di Flores Timur," kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam konferensi pers di Jakarta, Senin.
Abdul memaparkan bahwa sampai dengan pukul 10.20 WIB tadi data yang dihimpun ada sebanyak 10 korban meninggal dunia. Sembilan orang di antaranya sudah berhasil di evakuasi tim petugas SAR gabungan dan satu hilang dalam proses pencarian.
Adapun korban yang hilang tersebut diduga tertimbun oleh rumah yang roboh akibat lontaran material vulkanik Gunung Lewotobi Laki-Laki yang ada pada radius 4 kilometer dari puncak erupsi.
Selain itu, BNPB juga mengkonfirmasi saat ini ada sebanyak 2.735 keluarga atau 10.295 warga yang dievakuasi. Mereka merupakan warga dari 14 desa dalam wilayah administrasi Kecamatan Ile Bura, Titehena, dan Wulanggitang, Flores Timur.
"Proses pencarian dan evakuasi masih berlangsung," imbuhnya.
Baca juga: 168 personel gabungan diterjunkan evakuasi warga erupsi Lewotobi
Gunung Lewotobi Laki-laki erupsi pada Senin pagi pukul 02.48 WITA. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 17 milimeter dan durasi kurang lebih tiga menit lima detik.
Batas zona bahaya untuk aktivitas masyarakat berada pada radius tujuh kilometer dari puncak Gunung Lewotobi Laki-laki yang statusnya diumumkan meningkat dari level III menjadi level IV (Awas) oleh Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Senin pagi.
Badan Geologi secara rinci menjabarkan bahwa peningkatan aktivitas vulkanik di Gunung Lewotobi terjadi dalam beberapa hari terakhir, sebelumnya pada Jumat (1/11) terjadi erupsi dengan tinggi kolom erupsi mencapai 1.500-2.000 meter di puncak. Pada periode ini juga terekam gempa getaran banjir yang terjadi di Desa Dulipali, Kecamatan Ile Bura, Flores Timur.
Petugas Pos Pengamatan Gunung Api Badan Geologi di Desa Pululera, Kecamatan Walanggitang mendapati adanya tumpukan material lava pada bagian timur laut yang pergerakannya sangat lambat, dari citra satelit Sentinel 2 juga terlihat material yang berpotensi menjadi lahar di area utara dan timur kawah Gunung Lewotobi Laki-laki.
Baca juga: Status tanggap darurat ditetapkan pascaerupsi Lewotobi Laki-Laki
Baca juga: Batas zona bahaya tujuh kilometer dari Gunung Lewotobi Laki-Laki
Bahkan terbaru hasil pengukuran petugas menggunakan drone tercatat jarak aliran lava berada di sekitar 4,3 kilometer dari pusat kawah gunung api itu. Pengaruh kemiringan lereng dan suhu lava yang masih tinggi memungkinkan lava dapat bergerak meskipun sangat perlahan.
Di saat yang sama juga tercatat kenaikan gempa vulkanik dalam dan dangkal, yakni sebanyak 119 kali gempa vulkanik dalam, 19 gempa vulkanik dangkal dan 6 kali gempa tremor harmonik yang berlanjut sampai Sabtu (2/11). Sebelumnya jumlah vulkanik dalam rata-rata 10-12 kali dalam sehari. Gempa frekuensi rendah masih terekam pada periode ini mengindikasikan adanya aliran magma menuju permukaan.
Masyarakat yang berada di radius tujuh kilometer atau lebih dekat, juga patut mewaspadai potensi banjir lahar dingin pada sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Lewotobi Laki-laki, jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi terutama daerah Desa Dulipali, Padang Pasir dan Nobo.
Baca juga: Korban tewas akibat letusan Gunung Lewotobi Laki-laki jadi 10 orang
Baca juga: Pengungsian disiapkan untuk 10 ribu korban erupsi Gunung Lewotobi
Baca juga: Delapan orang meninggal dunia akibat erupsi Gunung Lewotobi di Flores
Pewarta: M. Riezko Bima Elko Prasetyo
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2024