Palu (ANTARA News) - Tersangka pembunuh dua warga Masamba, Sulsel, di wilayah Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng) bertambah dua orang, sehingga totalnya menjadi 16 orang. Informasi diperoleh ANTARA dari Poso, Jumat, menyebutkan kedua tersangka baru tersebut menyerahkan diri Jumat pagi di Mapolsek Pamona Timur dan diterima Wakaba Reskrim Mabes Polri Irjen Pol Gorries Mere. Setelah menyerahkan diri, kedua tersangka langsung dibawa ke kota Poso untuk selanjutnya diterbangkan ke Palu menggunakan pesawat khusus milik Polri. Kabid Humas Polda Sulteng, AKBP Mohammad Kilat, dihubungi terpisah di Palu, membenarkan adanya tersangka baru dalam kasus pembunuhan Arham Badaruddin (32) dan Rendy Rahman alias Wandy (20). "Tersangka baru yang juga warga Pamona Timur itu berinisial At dan Kn," kata Kilat. Sebelumnya 14 tersangka sudah diamankan dan mendekam di tahanan Polda Sulteng di Palu, yakni Bb, Ed, Dt, Bt, Dp, Ac, Wa, Rp, Sy, Rf, Si, Ek, Nm dan Jt. Ihwal pembunuhan Arham dan Wandy berawal ketika banyak warga Pongge`e turun ke jalan beberapa saat pasca eksekusi atas tiga terpidana mati kasus kerusuhan Poso, Fabianus Tibo, Dominggus da Silva dan Marinus Riwu pada 22 September 2006. Ketika itu, sejumlah warga berupaya menghentikan mobil yang dikendarai Arham dan Wandi, namun tidak digubris sehingga nyaris menyerempet massa sehingga menimbulkan kemarahan warga setempat. Warga kemudian menghakimi Arham dan Wandi hingga tewas, lalu menguburnya dalam satu lubang dengan tangan terikat di dekat Sungai Pongge`e atau berjarak sekitar dua kilometer dari tempat kejadian di ruas jalan Trans Sulawesi. Sementara mobil Kijang Pick-up yang dikendarai kedua korban ditemukan sepekan sebelumnya dalam keadaan rusak di sebuah jurang dekat desa Taripa, ibukota Kecamatan Pamona Timur. Setelah melakukan pencarian dan penyelidikan selama dua pekan, Sabtu pekan lalu jazad kedua korban berhasil diketemukan setelah membawa lima dari 14 tersangka dalam pencarian yang dipimpin Irjen Pol Gorries Mere.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006