Mataram (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan kondisi cuaca di Nusa Tenggara Barat (NTB) selama sepekan ke depan umumnya cerah berawan hingga hujan sedang.

Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Zainuddin Abdul Madjid, Anggi Dewita mengatakan pada 4-6 November 2024, hujan ringan hingga sedang yang dapat disertai petir dan angin kencang berpotensi terjadi seluruh wilayah Nusa Tenggara Barat.

Baca juga: BMKG: Cerah berawan hingga hujan ringan bakal guyur NTB sepekan ini

"Cuaca umumnya diperkirakan cerah berawan hingga hujan sedang," ujarnya dalam pernyataan di Mataram, Senin.

Anggi menuturkan dalam tiga hari ke depan suhu udara berkisar 22 hingga 35 derajat Celcius. Angin permukaan bertiup dengan variasi arah dominan dari tenggara hingga barat daya dengan kecepatan maksimum mencapai 38 kilometer per jam.

Pada 7 sampai 10 November 2024, BMKG juga memprakirakan seluruh daerah di Nusa Tenggara Barat dilanda hujan ringan hingga sedang yang disertai kilatan petir dan angin kencang. Meski demikian, mayoritas kondisi cuaca diperkirakan cerah berawan hingga hujan sedang.

"Suhu udara berkisar 22 sampai 35 derajat Celcius," kata Anggi.

Lebih lanjut, dia menyampaikan bahwa angin permukaan diperkirakan bertiup dari arah tenggara hingga barat daya dengan kecepatan mencapai 38 kilometer per jam.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nusa Tenggara Barat mengimbau masyarakat untuk mewaspadai potensi bencana hidrometeorologi selama musim hujan, seperti hujan lebat disertai angin kencang yang dapat terjadi secara tiba-tiba dan bersifat lokal, banjir, dan tanah longsor.

Baca juga: BMKG: Hujan masih berpotensi terjadi di NTB hingga akhir April

Baca juga: BMKG: NTB memasuki musim hujan 


Pada 2 November 2024, sejumlah daerah di Nusa Tenggara Barat sempat dilanda hujan lebat disertai angin kencang. Peristiwa itu merusak puluhan rumah di Kabupaten Bima, Dompu, Lombok Barat, dan Lombok Tengah.

BPBD Nusa Tenggara Barat menyarankan masyarakat untuk memanfaatkan hujan yang turun dengan mengisi penampungan air, seperti embung, waduk, atau penampungan air hujan lainnya.

Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2024