Manila (ANTARA News) - Mujiv Hataman, gubernur Wilayah Otonomi Muslim Mindanao di Filipina, Minggu, mengutuk serangan Israel di Gaza dan menyeru Perserikatan Bangsa-Bangsa menghentikan kerusakan lebih lanjut dan korban jiwa di wilayah bersengketa itu.
"Bangsa Moro di Mindanao berdiri dalam kesetiakawanan dengan warga Gaza, Palestina, dan kepada semua korban perang, yang tidak bersalah. Kedua pihak di wilayah itu harus berupaya menahan diri dan berembuk atau melakukan perundingan perdamaian," kata Mujiv Hataman.
"Kami menyerukan kepada media internasional untuk memperkuat suara kaum tertindas dan tidak menutup telinga. "Kami menyeru pemimpin dunia mengambil sikap dan tidak mengambil standar ganda dalam kejahatan terhadap kemanusiaan ini," ujarnya.
Jerome Succor Aba, juru bicara Suara Bangsamoro, mengatakan mereka akan mengadakan aksi unjuk rasa untuk menyampaikan kemarahan terhadap serangan Israel di Palestina selama bulan suci Ramadhan.
"Kami bergabung dengan kelompok-kelompok lain di seluruh dunia mengecam keras serangan tanpa ampun dari pemerintah Israel terhadap rakyat Palestina di Gaza. Serangan membabi buta itu adalah penghinaan serius bagi bulan suci Ramadhan," kata Aba.
"Kami mendesak badan-badan internasional untuk melaksanakan kewajibannya untuk melindungi dan menegakkan hak asasi manusia tanpa memandang agama, suku, jenis kelamin atau kelas," katanya.
Pemerintah Filipina telah menyarankan pekerja Filipina di luar negeri untuk meninggalkan Jalur Gaza dan kembali ke negaranya mengingat ancaman terhadap keamanan yang ditimbulkan oleh konflik Israel-Hamas di Jalur Gaza.
Departemen urusan luar negeri negara itu mengatakan, kedutaan Filipina di Kairo, Tel Aviv dan Amman akan membantu warga Filipina yang siap untuk meninggalkan kawasan itu.
(Uu.H-AK)
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2014