Badai tersebut telah menyebabkan lebih dari 10.000 insiden kerusakan infrastruktur, termasuk pohon tumbang yang menghalangi jalan, menurut media lokal Focus Taiwan, mengutip Pusat Operasi Darurat Pusat (CEOC) kawasan tersebut.
Salah satu korban meninggal adalah seorang warga negara asing berusia 56 tahun yang tewas akibat tertimpa pohon tumbang di Kabupaten Nantou. Sementara itu, seorang pria berusia 48 tahun di ibu kota Taipei meninggal ketika tiang listrik jatuh menimpa motornya.
Lalu, seorang pekerja migran di distrik Guanyin di Taoyuan, sebuah kota di barat Taipei juga meninggal akibat cedera dari jatuhnya platform kerja yang dipastikan terkait dengan badai.
Laporan tersebut turut menyatakan bahwa 155 individu telah berlindung di sepuluh tempat penampungan di kota Taoyuan, Kaohsiung, Keelung, dan Hualien.
Sementara itu, sejumlah daerah, termasuk daerah Smangus di Kabupaten Hsinchu utara, tetap terisolasi karena jembatan yang putus.
Upaya untuk memperbaiki jalan yang terhalang sedang berlangsung, tambah laporan itu.
Lebih dari 63.000 rumah tangga mengalami pemadaman air yang diharapkan dapat teratasi pada Sabtu malam. Sementara itu, lebih dari 950.000 rumah tangga tanpa listrik dan pemulihan penuh diperkirakan akan selesai pada Minggu malam.
Kerugian pertanian telah melebihi 480 juta dolar baru Taiwan (sekitar Rp238,2 miliar), khususnya berdampak pada komoditas padi, bawang putih, jagung makanan, srikaya, dan kacang tanah di Kabupaten Hualien dan Yunlin.
Sumber : Anadolu
Baca juga: KDEI Taipei pastikan tak ada WNI jadi korban Badai Taifun Kong-rey
Baca juga: Kemlu RI pastikan tak ada WNI jadi korban Taifun Kong-rey di Taiwan
Penerjemah: Kuntum Khaira Riswan
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2024