Padang (ANTARA) - Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) terus berupaya meningkatkan literasi keuangan dan kesehatan calon jamaah haji lewat program Hajj Run 2024 yang dipusatkan di Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar).

"Sebagai lembaga pengelola keuangan haji yang independen dan mandiri, BPKH memiliki tugas untuk terus meningkatkan literasi haji, baik dari sisi finansial maupun aspek kesehatan," kata anggota Badan Pelaksana BPKH Harry Alexander di Padang, Ahad.

Dari sisi finansial BPKH bekerja sama dengan tujuh bank yakni Bank Muamalat Indonesia, Bank Danamon Syariah, Bank Syariah Indonesia, Bank BJB Syariah, Bank Nano Syariah, Bank CIMB Niaga Syariah dan Bank Nagari Syariah.

Pihaknya memandang penguatan literasi keuangan haji ini penting disampaikan kepada masyarakat yang berniat menunaikan ibadah haji. BPKH bersama tujuh bank yang terlibat dalam pengelolaan keuangan haji akan memberikan rencana jangka panjang, termasuk nilai manfaat yang didapatkan calon jamaah haji.

Baca juga: Kemenag: Presiden tindak tegas bank yang abaikan layanan haji

Baca juga: BPKH ajak generasi muda mulai rencanakan ibadah haji


Kemudian yang tidak kalah penting ialah aspek kesehatan calon jamaah haji. Dalam hal ini BPKH menggandeng Kementerian Kesehatan dan Persatuan Dokter Haji Indonesia (Perdoki) untuk membantu mengedukasi masyarakat pentingnya menyiapkan kesehatan mental dan fisik sebelum menunaikan Rukun Islam kelima tersebut.

Harry menyebutkan lari sejauh lima kilometer yang dilaksanakan peserta Hajj Run secara tidak langsung merepresentasikan ibadah tawaf dan sa'i di Tanah Suci. Sementara untuk jarak 10 kilometer adalah rata-rata jarak tempuh bolak-balik jamaah dari Mina menuju Jamarat.

"Jadi, Hajj Run lima dan 10 kilometer ini dalam rangka melatih calon jamaah haji agar nanti terbiasa dan prima saat menjalankan rangkaian ibadah haji," kata dia.

Ia menambahkan Hajj Run tidak hanya menyasar calon jamaah haji lanjut usia, namun juga menargetkan generasi milenial dan generasi Z. Tujuannya agar generasi muda mulai memikirkan serta menyiapkan langkah-langkah apabila ingin berangkat ke Tanah Suci.

Apalagi, waktu tunggu keberangkatan calon jamaah haji Indonesia sendiri diperkirakan berada pada rentang waktu 25 hingga 30 tahun. Artinya, butuh persiapan jangka panjang jika ingin menunaikan ibadah tersebut.*

Baca juga: BPKH luncurkan program beasiswa haji Indonesia bagi pelajar

Baca juga: Indonesia berperan penting dalam ekosistem pengelolaan keuangan haji

Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2024