Jakarta (ANTARA) - Warung Madura adalah jenis usaha kecil yang identik dengan orang-orang asli Madura atau keturunan yang membuka toko atau warung kelontong di berbagai daerah di Indonesia. Dalam membuka warung Madura, modal yang harus dikeluarkan cenderung lebih murah dibanding usaha retail lainnya.

Lalu, berapa kiranya dana yang harus dikeluarkan untuk membuka warung Madura?

Simak penjelasannya berikut ini.

Warung Madura biasanya menyediakan berbagai kebutuhan pokok dan kebutuhan sehari-hari, mulai dari makanan ringan, rokok, hingga barang-barang rumah tangga.

Kehadiran warung Madura sering kali menjadi penopang masyarakat sekitar dalam memenuhi kebutuhan dasar, karena harga yang lebih murah dan lokasi yang mudah dijangkau.

Hal tersebut membuat warung Madura menjadi komoditas bisnis rumahan yang kerap dijadikan opsi bagi keluarga yang ingin memulai usaha.

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum membuka warung Madura, aspek tersebut meliput lahan, bangunan, produk yang ditawarkan, hingga peralatan pelengkap seperti kulkas, etalase, dan rak.

Aspek tersebut tentunya memerlukan biaya yang harus dikeluarkan sebagai modal awal.

Menurut beberapa sumber, modal awal yang harus dikeluarkan untuk membuka usaha warung Madura berada di kisaran belasan juta, untuk nominalnya berada di angka Rp13 juta hingga Rp15 juta, tergantung pemilihan lokasi, luas bangunan, fasilitas toko hingga produk yang dijajakan.

Dalam perhitungan anggaran kali ini, nominal yang diperlukan berada di angka Rp13.970.000, dengan rincian sebagai berikut:

1. Etalase kaca: Rp1,5 juta

2. Meja dan Kursi: Rp400 ribu

3. Kalkulator: Rp50 ribu

4. Rak besar: Rp1 juta

5. Timbangan kecil: Rp40 ribu

6. Listrik: Rp80 ribu

7. Bahan kebutuhan produk: Rp5 juta

8. Produk kebutuhan kebersihan: Rp2,3 juta

9. Produk makanan instan: Rp2,2 juta

10. Produk minuman instan: Rp1,4 juta

Rancangan anggaran modal di atas merupakan gambaran sederhana dengan kebutuhan dasar yang harus dipenuhi dalam langkah awal pembentukan warung Madura.

Namun, nominal tersebut bisa jadi kurang ataupun lebih tergantung pada aspek lokasi, luas bangunan, fasilitas toko hingga produk yang dijual.

Baca juga: Tak hanya sekedar tempat belanja, warung Madura lebih dari itu

Baca juga: Kemenkop datangi warung Madura di Bali, pastikan tak ada pembatasan

Baca juga: Menkop UKM: Jangan sampai warung kelontong terpinggirkanBaca juga: Menkop UKM: Jangan sampai warung kelontong terpinggirkan

Pewarta: Raihan Fadilah
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2024