PBB (ANTARA News) - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Ban Ki-moon menyatakan bahwa "terlalu banyak" warga sipil Palestina yang tewas dan mendesak Israel membatalkan rencana serangan daratnya ke Gaza.

Dia mengulangi kembali desakan untuk gencatan senjata pada Minggu (13/7), mengatakan bahwa dia "merasa bertanggung jawab atas warga Palestina--terutama di Jalur Gaza--yang telah sejak lama tidak merasakan kebebasan dan martabat yang pantas mereka dapat."

Situasi di Gaza--dengan setidaknya 170 warga Palestina terbunuh dan tidak ada korban dari Israel-- tampak terus memburuk, kata Ban serta menambahkan bahwa desakan dari Dewan Keamanan PBB untuk gencatan senjata tidak dihormati oleh kedua pihak.

Dalam pernyataan yang dikeluarkan oleh juru bicaranya, Stephane Dujarric, Sekretaris Jenderal PBB menekankan bahwa "terlalu banyak warga sipil Palestina yang tewas, dan invasi darat dari Israel tentu akan meningkatkan jumlah kematian dan menambah penderitaan warga sipil di Jalur Gaza."

"Adalah kepentingan kedua pihak bahwa langkah-langkah menuju eskalasi yang membahayakan diganti dengan kebijakan segera untuk mengakhiri pertempuran, dengan demikian dapat mencegah bertambahnya korban dan resiko lebih besar pada perdamaian dan keamanan regional," kata Ban.

"Meminta kedua pihak bergerak menuju arah ini sekarang," kata dia seperti dilansir kantor berita AFP.

Walau terus didesak untuk melakukan gencatan senjata, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan militer telah menyerang Hamas "dengan kekuatan yang terus bertambah".

Sementara Presiden Palestina Mahmoud Abbas menyatakan akan meminta Sekretaris Jenderal PBB "menempatkan Negara Palestina di bawah sistem perlindungan internasional PBB" demi menyelesaikan kekerasan di Gaza. (Uu.G005)

Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2014