Kuala Lumpur (ANTARA) - Seorang pejabat Malaysia menyebut kolaborasi dengan China menjadi kunci untuk mewujudkan ambisi inovasi dan teknologi Malaysia serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat di kedua negara tersebut.

Kerja sama semacam itu juga sejalan dengan upaya Malaysia untuk mempererat hubungan dengan Global South dan partisipasinya dalam kelompok-kelompok seperti BRICS, di mana China berperan sebagai penggerak utama, kata Ketua Asosiasi Promosi Teknologi Malaysia-China (Malaysia-China Technology Promotion Association) Lee Chean Chung,  dalam pernyataannya di Forum Kerja Sama Inovasi dan Industri Teknologi Malaysia-China (Malaysia-China Technology Innovation and Industry Cooperation Forum), belum lama ini.

"Kami berkumpul dengan tujuan yang sama, yaitu untuk memperdalam kolaborasi, membangkitkan inovasi, dan memajukan progres teknologi antara Malaysia dan China," katanya, seraya menyatakan bahwa forum-forum semacam ini memberikan ruang untuk mengubah potensi menjadi pencapaian nyata yang akan mendongkrak industri, memperkuat ekonomi, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

"Sebagai emerging market, Malaysia secara aktif mengeksplorasi peluang untuk bergabung dengan kerangka kerja sama BRICS. Dengan berintegrasi dengan model BRICS, kami ingin memperluas jangkauan global kami dan memperdalam hubungan dengan negara-negara besar, termasuk China... Kerangka kerja sama ini tidak hanya membuka pintu bagi pertumbuhan baru, tetapi juga mendorong kesejahteraan bersama, terutama yang menguntungkan negara-negara di Global South," tuturnya.
 
   Foto yang diambil dari udara dengan menggunakan drone pada pada 13 Juni 2024 ini memperlihatkan pabrik Alliance Steel (M) Sdn. Bhd. di Kawasan Industri Malaysia-China Kuantan (MCKIP) di negara bagian Pahang, Malaysia. (ANTARA/Xinhua/Cheng Yiheng)

Salah satu pejabat yang hadir adalah Li Zhiqiang, kepala divisi urusan Asia dan Afrika dari Pusat Pertukaran Ilmu Pengetahuan dan Teknologi China (China Science and Technology Exchange Center/CSTEC), yang memimpin delegasi China yang terdiri dari enam perusahaan terkemuka asal China dengan spesialisasi di sektor-sektor mutakhir seperti kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), bioteknologi, dan teknologi komunikasi.

"Forum ini adalah bukti komitmen bersama kita terhadap inovasi teknologi dan pertumbuhan berkelanjutan," kata Li, seraya menambahkan bahwa kemitraan baru yang terbentuk dalam forum ini akan mendorong tujuan bersama dan menciptakan hasil yang bermakna bagi kedua negara.

Sementara itu, Ooi Tze Min, sekretaris politik menteri sains, teknologi, dan inovasi Malaysia, mengatakan bahwa kolaborasi dengan China mengubah industri, mendorong pertumbuhan, dan menciptakan lapangan kerja berkualitas tinggi, yang pada akhirnya meningkatkan produktivitas di berbagai sektor.

"Dengan bekerja sama, Malaysia dan China dapat memimpin pengembangan solusi untuk berbagai tantangan global, baik dalam sektor perawatan kesehatan, keberlanjutan lingkungan, maupun transformasi digital. Berbagai upaya bersama ini akan memiliki dampak yang luas," katanya.

Forum ini mempertemukan para pejabat pemerintah, akademisi, dan inovator industri dari kedua negara, yang disatukan oleh visi bersama untuk memajukan progres teknologi dan pembangunan berkelanjutan.
 

Pewarta: Xinhua
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2024