Medan (ANTARA News) - Warga Kabupaten Karo yang mengungsi akibat erupsi Gunung Sinabung membutuhkan seng sebanyak 130 ribu lembar untuk memperbaiki rumah yang rusak akibat abu vulkanik.
Dalam siaran pers yang diterima di Medan, Minggu, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, pihaknya mencatat ada 14.130 jiwa yang masih mengungsi dan ditampung di 23 lokasi pengungsian.
Sedangkan 3.683 jiwa lagi yang terdiri atas 1.258 kepala keluarga ditampung di sejumlah rumah sewa.
Pengungsi tersebut belum mau pulang ke tempat tinggal masing-masing karena atap rumahnya masih rusak dan belum diperbaiki.
Dari pendataan yang dilakukan Satgas Penanggulangan Bencana Erupsi Sinabung, perbaikan atap seluruh rumah warga tersebut membutuhkan seng sebanyak 230 ribu lembar.
BNPB telah mengirimkan 100 ribu lembar seng dengan nilai Rp9 miliar dan masih kekurangan 130 ribu lembar lagi yang bernilai Rp13 miliar yang diharapkan dibiayai dari APBD Pemkab Karo dan APBD Pemprov Sumut.
Namun sayangnya, hingga saat ini APBD Perubahan Pemkab Karo belum disahkan DPRD setempat, sedangkan APBD Perubahan Pemprov Sumut masih menunggu proses pengusulan.
Sejak 25 Mei 2014 tanggung jawab penanganan pengungsi erupsi Gunung Sinabung telah diserahkan kepada Pemprov Sumut karena masalah ditangani adalah masalah rutin yang berkaitan dengan pengungsi.
Menurut dia, Gunung Sinabung kembali mengeluarkan erupsi disertai awan panas dan guguran lava pijar pada Sabtu (12/7) malam pukul 23.05 WIB.
Awan panas yang keluar dari erupsi tersebut meluncur sejauh 4 km ke arah selatan Gunung Sinabung dan menyebabkan hujan abu di beberapa tempat di Karo.
Namun BNPB tidak mencatat adanya penambahan jumlah pengungsi akibat letusan tersebut. (I023/Z002)
Pewarta: Irwan Arfa
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014