Ankara (ANTARA) - Partisipasi pemilih baru melonjak dalam pemungutan suara awal untuk pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) 2024, dengan tren di antara wanita Demokrat di Pennsylvania dan pria Republik di Arizona menunjukkan bahwa para pemilih baru ini dapat memainkan peran penting di negara-negara bagian kunci, menurut laporan media pada Jumat (2/11).

Dengan hampir 60 juta surat suara telah dikumpulkan, data pemungutan suara awal memberikan gambaran tentang dinamika persaingan dalam pemilihan presiden tahun ini.

Analisis dari NBC News Decision Desk menunjukkan adanya peningkatan signifikan pemilih baru, mereka yang tidak berpartisipasi dalam pemilu 2020, yang hadir dalam jumlah besar di negara-negara bagian yang krusial.

Pennsylvania dan Arizona

Dampak pemilih baru sangat terasa di Pennsylvania, di mana lebih dari 100.000 surat suara telah terkumpul.

Jumlah ini melampaui margin kemenangan Biden atas Trump pada 2020 di negara bagian tersebut, menyoroti pengaruh potensial dari para pemilih baru ini.

Yang paling mencolok, wanita Demokrat memimpin jumlah pemilih baru di Pennsylvania, hampir dua kali lipat jumlah wanita pemilih baru Republik.

Kehadiran yang kuat ini dapat mengubah keseimbangan di negara bagian yang dianggap penting bagi kedua tim kampanye.

Di Arizona, pola ini berbalik. Pemilih pria Republik mendominasi pemungutan suara awal, menunjukkan partisipasi kuat dari Partai Republik di negara bagian ini.

Selain itu, wanita baru Republik sedikit lebih banyak dibandingkan wanita baru Demokrat, yang mengindikasikan keunggulan awal bagi Partai Republik.

Margin kemenangan di Arizona pada 2020 cukup tipis, hanya sekitar 10.000 suara, yang berarti peningkatan jumlah pemilih baru yang condong ke Republik ini dapat berdampak signifikan.

Menambah kompleksitas, sebagian besar pemilih baru di Pennsylvania dan Arizona memilih untuk tidak berafiliasi dengan partai mana pun.

Para pemilih independen ini dapat memperkuat atau merusak keunggulan partai dalam pemungutan suara awal, sehingga preferensi mereka menjadi faktor penentu yang tidak pasti dalam persaingan ini.

Michigan dan Wisconsin

Di negara-negara bagian kunci lainnya seperti Michigan dan Wisconsin, tren yang berbeda mulai terlihat.

Meskipun negara-negara bagian ini tidak mencatat afiliasi partai, perkiraan awal menunjukkan bahwa wanita baru Demokrat mungkin lebih banyak dibandingkan wanita baru Republik, sementara pria baru Republik melebihi jumlah pria Demokrat.

Namun, tanpa data pasti mengenai afiliasi partai, proyeksi ini masih belum dapat dipastikan, sehingga hasil akhir masih dapat beragam.

North Carolina dan Nevada

North Carolina dan Nevada menampilkan skenario yang berbeda, dengan pemilih independen menjadi kelompok terbesar di antara pemilih baru.

Independensi yang luas ini menambah ketidakpastian, karena pilihan dari para pemilih tanpa afiliasi ini dapat menentukan hasil akhir di negara-negara bagian ini dan di negara bagian kunci lainnya.

Dengan jumlah pemilih baru yang sudah melampaui margin pada 2020 di beberapa negara bagian kunci, pengaruh mereka tidak bisa diremehkan.

Namun, kurangnya afiliasi yang jelas bagi banyak pemilih, ditambah dengan perbedaan dalam praktik pendaftaran pemilih di berbagai negara bagian, membuat prediksi masih bersifat spekulatif.

Para analis menyarankan kehati-hatian dalam menafsirkan angka-angka awal ini, mengingatkan bahwa meskipun pemungutan suara awal memberikan pandangan awal tentang pemilihan, hasil akhir tidak dapat dipastikan.

Hari Pemilihan, yang mencakup pemilihan presiden dan kongres, dijadwalkan pada 5 November.

Namun, lebih dari 68 juta orang sudah memberikan suara lebih awal, menurut Laboratorium Pemilu Universitas Florida.

Sekitar 1 juta lebih banyak memilih Partai Demokrat daripada Republik, 13.015.856 dibanding 12.135.666, telah memberikan suara awal baik secara langsung di tempat pemungutan suara, atau melalui pos.

Sumber: Anadolu
Baca juga: Trump gugat CBS News karena tidak menampilkan utuh wawancara Harris
Baca juga: Lebih dari 62 juta warga AS telah menyalurkan suara jelang hari Pemilu
Baca juga: Harris dan Trump bersaing ketat kurang dari 2 pekan sebelum Pilpres AS

Penerjemah: Primayanti
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2024