Changsha (ANTARA) - Armada bus yang lebih cepat, lebih cerdas, dan lebih terjangkau serta dilengkapi dengan sistem navigasi dalam negeri plus teknologi terbaru lainnya, menjadi cermin transformasi penyediaan layanan pemesanan bus bagi 120.000 penduduk di kota Zhuzhou, China.
Dengan merogoh kocek hanya 2 yuan (1 yuan = Rp2.205), warga dapat melakukan reservasi daring untuk memesan layanan bus lewat sambungan telepon dan menaikinya dalam waktu lima hingga 10 menit, menggunakan hampir 100 "halte bus virtual".
Menurut operator armada bus itu, bus-bus tersebut menjalani uji operasional pada pertengahan Oktober dan beroperasi mulai pukul 07.00 hingga 22.00 di sebuah daerah tempat sembilan sekolah tinggi pendidikan kejuruan dan sejumlah komunitas permukiman lainnya berada.
Dikembangkan oleh produsen otomotif China, CRRC Electric Vehicle Co., Ltd., bus-bus itu memiliki panjang 5,33 meter dan didukung berbagai teknologi, termasuk Sistem Satelit Navigasi BeiDou dan analisis mahadata (big data).
Menurut pihak perusahaan, bus-bus tersebut dapat melewati jalan raya yang sempit, dan tanpa rute tetap atau lokasi pemberhentian yang ditetapkan. Melalui platform reservasi yang dikembangkan secara mandiri oleh perusahaan itu, rute berkendara dapat disesuaikan secara otomatis untuk para penumpang.
Saat beberapa permintaan berkendara diterima, platform itu menggabungkan tujuan yang berdekatan atau serupa untuk menyusun rute bersama yang efisien.
Dengan cara ini, bus dapat dikerahkan secara tepat untuk menyediakan layanan langsung dari titik ke titik, memungkinkan setiap perjalanan merespons secara fleksibel kebutuhan dalam waktu nyata (real-time), alih-alih mengikuti lokasi pemberhentian yang telah ditentukan sebelumnya.
Armada bus semacam ini tidak hanya memajukan transportasi rendah karbon, tetapi juga meningkatkan pengoperasian angkutan cerdas, ujar Liu Weidong, Deputi Manajer Umum Zhuzhou Bus.
Lebih lanjut dia menambahkan bahwa armada bus itu memiliki potensi yang sangat besar, mengingat penerapannya di komunitas perkotaan dan kawasan industri terpencil.
China memiliki sistem transportasi umum perkotaan yang ekstensif. Per akhir 2023, negara itu memiliki 79.800 jalur bus umum perkotaan yang beroperasi, dengan total panjang rute mencapai 1,73 juta kilometer, urai Wang Xiuchun, pejabat di Kementerian Transportasi China, dalam sebuah konferensi pers pada Kamis (31/10).
Total 682.000 unit bus dioperasikan, yang sekitar 81 persen di antaranya merupakan kendaraan energi baru, tuturnya. Banyak kota telah menyesuaikan rute bus untuk komunitas-komunitas tertentu dengan berbagai teknologi dan peralatan baru, serta memungkinkan sejumlah transformasi cerdas seperti akses informasi perjalanan dalam waktu nyata dan opsi pembayaran seluler yang nyaman, dia menjelaskan.
Xiong Gang, teknisi dari CRRC Electric Vehicle Co., Ltd., menyampaikan bahwa mereka mempertimbangkan untuk nantinya melengkapi armada bus di Zhuzhou tersebut dengan teknologi kemudi L4, yang merupakan otomatisasi berkendara level tinggi.
Pewarta: Xinhua
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2024