Beijing (ANTARA) - Ditunjukkan dari data perkembangan pariwisata dan manufaktur olahraga, industri olahraga di China mengalami pertumbuhan pesat sepanjang satu dekade terakhir.

Pada Juli, tim balap sepeda internasional papan atas Astana Qazaqstan mengumumkan bahwa pihaknya telah mencapai kesepakatan investasi berjangka lima tahun dengan Shenzhen Xidesheng Bicycle. Kesepakatan ini menjadikan Xidesheng sebagai perusahaan sepeda China pertama yang tampil di Union Cycliste Internationale (UCI) World Tour.

Didirikan pada 1995 dan berkantor pusat di Shenzhen, Xidesheng menjadi contoh utama perusahaan manufaktur China yang berekspansi ke pasar internasional di tengah pesatnya pertumbuhan industri olahraga di negara tersebut.

Karena padatnya lingkungan perkotaan dan minimnya venue, pada awalnya Xidesheng hanya dapat menggelar ajang balap sepeda di dalam area pabriknya. Pada 2012, perusahaan itu membangun basis pelatihan olahraga bersepeda internasional yang komprehensif dengan total panjang lintasan 6 kilometer, yang menjadi lintasan sepeda gunung pertama di Guangdong yang memenuhi standar UCI.

Dengan dukungan pemerintah yang berkelanjutan dan lingkungan bisnis yang membaik, Xidesheng meningkatkan investasinya untuk mencari peluang komersial, mensponsori tim sepeda gunung nasional China di dua Olimpiade berturut-turut.

"Setelah sukses di Olimpiade Tokyo dan Olimpiade Paris, kami berharap dapat terus bekerja sama dengan tim nasional di Olimpiade Los Angeles 2028," ujar Lin Jing, Asisten Manajer Umum Xidesheng.
Foto ini memperlihatkan upacara serah terima sepeda Olimpiade dari Xidesheng. (ANTARA/Handout via Xinhua) (Xinhua)

Pada 2016, Shenzhen meluncurkan sejumlah langkah untuk mendorong pengembangan industri olahraga, dengan tujuan agar nilai tambah industri olahraga menyumbang 1,2 persen dari produk domestik bruto (PDB) kota itu per 2020. Pada kenyataannya, angka tersebut mencapai 1,5 persen pada 2020, dan meningkat menjadi 2,27 persen pada 2023.

"Nilai output kami mempertahankan pertumbuhan yang stabil tahun lalu, dan diperkirakan akan melampaui 10 miliar yuan atau 1,4 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp15.732) pada 2025. Kami memiliki sekitar 13.000 karyawan di seluruh dunia, dan seperlima dari pabrik kami berada di luar negeri," kata Lin.

Sementara Shenzhen menunjukkan kekuatan manufakturnya, provinsi-provinsi di China tengah dan barat sedang berupaya mengembangkan pariwisata olahraga berdasarkan karakteristik budaya dan lingkungan.

Pada 26 September tahun ini, EcoRally Cup (China) 2024 diselenggarakan di Taman Luogang di Hefei, Provinsi Anhui, menandai pertama kalinya turnamen ini digelar di Asia.
Sejumlah kendaraan mengantre untuk memulai ajang EcoRally Cup 2024 (China) di Hefei, Provinsi Anhui, China Timur, pada 26 September 2024. (ANTARA/Xinhua/Fu Tian) (Xinhua)


Shangri-La, objek wisata di Provinsi Yunnan, China barat daya, digambarkan sebagai lembah misterius yang tersembunyi di Pegunungan Himalaya di dalam novel 1930-an yang berjudul "Lost Horizon" karya penulis asal Inggris, James Hilton.

Kini, hampir seabad kemudian, objek wisata tersebut sedang mengalami perubahan baru. Pada Konferensi Industri Olahraga Luar Ruangan China (China Outdoor Sports Industry Conference) 2024, Yunnan mengumumkan rencana untuk menciptakan "Grand Shangri-La" untuk olahraga luar ruangan dengan mengintegrasikan sumber daya olahraga dan pariwisata di Dali, Lijiang, Diqing, dan Nujiang, dengan tujuan membangun zona pengalaman olahraga luar ruangan yang komprehensif.

Dalam beberapa tahun terakhir, Yunnan terus memanfaatkan potensi olahraga luar ruangan. Sejauh ini, provinsi tersebut telah membangun jalur kebugaran sepanjang lebih dari 11.200 kilometer dan 81 kamp butik olahraga luar ruangan. Pada 2023, total skala industri olahraga dan industri-industri terkait di Yunnan mencapai 64,5 miliar yuan, melonjak 41 persen dibandingkan pada 2022.

"Olahraga luar ruangan merupakan peraga terbaik dari lanskap Yunnan," kata Wakil Gubernur Yunnan Yang Yang.
 

Pewarta: Xinhua
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2024