Datang dalam kapasitasnya sebagai wisatawan yang mengikuti program Edutainment PTDI untuk mengenalkan berbagai teknologi aviasi pada keluarga terutama anak-anak, Ilham melihat bahwa perusahaan plat merah ini memiliki potensi yang besar tetmasuk pada Jawa Barat.
"Pertama dengan program ini mengenalkan pada generasi muda agar tertarik dan bersemangat pada teknologi, karena kedepannya kita harus sadar, sebagai bangsa dan negara yang mau maju penguasaan, penerapan, pengembangan teknologi itu mutlak kita lakukan termasuk ekonomi, pendidikan, kesehatan," ujar Ilham di PTDI.
Dalam lingkup Jawa Barat, Ilham menilai provinsi bisa menjalin kerja sama dengan BUMN aviasi ini seperti penyediaan pesawat untuk provinsi jika diperlukan, kemudian peningkatan SDM yang dilatih dan dipersiapkan dalam bidang teknologi, serta penyerapan tenaga kerja lewat pengembangan industri aviasi yang semakin besar.
"Tentu harapan kita PTDI semakin kuat dengan pengembangan produk baru dan yang sudah ada. Tentu dengan itu membutuhkan SDM yang mumpuni yang otomatis membuka lapangan kerja di Jabar. Termasuk juga ketika semakin banyak produksi, maka industri atau perusahaan lain dalam ekosistem aviasi juga akan berkembang, dan itulah snowball effect ketika satu maju yang lain juga maju," ujar mantan Direktur PTDI ini.
Ketika disinggung mengenai kemungkinan Jabar memiliki BUMD bidang penerbangan mengingat adanya PTDI, infrastruktur bandara di beberapa titik, serta latar belakangnya di bidang aviasi, Ilham mengatakan hal itu akan sulit meski bukan tidak mungkin.
"Itu harus dikaji dengan baik. Misalnya untuk meningkatkan pariwisata ke daerah selatan itu bisa bekerja sama dengan swasta, kita gencarkan di program-program yang memberikan dukungan. Namun jika mendirikan BUMN butuh pertimbangan besar dan kita tidak memiliki kemampuan untuk itu," tuturnya.
Dalam kunjungan ini, Ilham Habibie menyambangi pesawat N250, karya visioner mendiang ayahnya, BJ Habibie, yang menjadi tonggak penting dalam sejarah teknologi penerbangan nasional.
Pesawat N250, yang dirancang dengan teknologi mutakhir pada masanya, adalah salah satu bukti nyata dari kemampuan bangsa Indonesia dalam menciptakan produk dirgantara berstandar internasional. Pesawat ini dilengkapi dengan teknologi fly-by-wire, yang menjadikannya pesawat regional pertama di dunia yang mengadopsi sistem kendali canggih tersebut.
"Pesawat N250 adalah bukti nyata bahwa bangsa kita memiliki kemampuan dan sumber daya untuk menjadi pemain global di bidang teknologi tinggi," ujar Ilham.
Pilkada Provinsi Jabar 2024 ini, diikuti oleh empat pasangan calon yang berdasarkan nomor urut terdiri dari Acep Adang Ruchiat-Gitalis Dwi Natarina, Jeje Wiradinata-Ronal Surapradja, Ahmad Syaikhu-Ilham Akbar Habibie, dan Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan.
Pasangan Acep-Gita (KDI) maju dalam kontestasi dengan diusung oleh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Sementara Jeje-Ronal dicalonkan oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Sementara Syaikhu-Ilham diusung oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Nasional Demokrat (NasDem).
Adapun Dedi-Erwan, mendapatkan dukungan partai terbanyak, yakni Golongan Karya (Golkar), Demokrat, Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Amanat Nasional (PAN), serta hampir semua partai nonparlemen seperti Partai Buruh, PBB, Gelora, Perindo.
Baca juga: Profil Ilham Habibie, pakar pesawat yang maju jadi Cawagub Jawa Barat
Baca juga: Cawagub Jabar Ilham Habibie akan prioritaskan lapangan pekerjaan
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2024