Dalam pertarungan delapan besar, Jumat (1/11), Rune mengalahkan De Minaur untuk meraih kemenangan dramatis 6-4, 4-6, 7-5. Petenis Denmark itu bertahan selama pertukaran bola yang panjang dan bangkit dari kegagalan memanfaatkan break di set ketiga untuk mencapai semifinal ATP Masters 1000 kelimanya.
"Ia memberi begitu banyak tantangan bagi saya. Ia menguasai setiap bola dengan kualitas, jauh di dalam lapangan dan lapangan di sini cukup cepat," kata Rune dikutip dari laman resmi ATP, Sabtu.
"Saya harus sedikit menyesuaikan permainan saya dan itu adalah pertarungan yang konstan tetapi cara saya menangani beberapa permainan terakhir sangat bagus. Saya melakukannya, saya mendapatkannya dan saya sangat senang."
Petenis berusia 21 tahun itu mengalahkan Novak Djokovic untuk memenangi gelar Masters 1000 pertamanya di Paris pada 2022 dan memiliki catatan menang kalah 12-1 di ajang lapangan indoor tersebut.
Rune berada di posisi ke-13 dalam ATP Live Race To Turin dengan 3.025 poin dan masih bisa lolos ke Nitto ATP Finals. De Minaur yang berada di posisi kedelapan (3.745 poin) saat ini menempati posisi terakhir kualifikasi ATP Finals dan bertekad untuk melakukan debutnya di Turin.
Jika Rune memenangi gelar Paris keduanya, ia akan terpaut 120 poin dari De Minaur. Petenis Australia De Minaur akan mengejar poin lebih lanjut di ajang ATP 250 di Belgrade, sementara Rune akan menuju ATP 250 di Metz pekan depan.
Setelah kemenangannya selama dua jam 28 menit, Rune meningkatkan catatannya menjadi 3-2 dalam head to head dengan De Minaur. Unggulan ke-13 akan menghadapi Zverev di semifinal, Sabtu.
"Sascha dan saya bertanding hebat di Paris, di mana ia menang dalam lima set. Saya pernah mengalahkannya, ia mengalahkan saya di pertandingan terakhir," ujar Rune.
"Ia adalah salah satu pemain terbaik tahun ini, jadi saya harus mempersiapkan diri dengan sangat baik dan memulihkan diri secara fisik serta meningkatkan level dari pertandingan ini."
Baca juga: Wakil Indonesia dominasi Sportama ATF Jakarta pekan kedua
Baca juga: Zverev catatkan tonggak sejarah di Paris Masters
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2024
