Jerman, sebagai perekonomian terbesar di zona euro, berhasil membalikkan kontraksinya pada kuartal II dan membukukan pertumbuhan 0,2 persen pada kuartal III,
Brussel (ANTARA) - Nilai Produk Domestik Bruto (PDB) zona euro yang disesuaikan secara musiman tumbuh 0,4 persen pada kuartal III 2024 (Q3), atau meningkat dari pertumbuhan 0,2 persen pada kuartal II 2024, demikian menurut data awal Kantor Statistik Eurostat pada Rabu (30/10).
PDB di Uni Eropa (UE) tumbuh 0,3 persen pada kuartal III atau mempertahankan laju pertumbuhan yang sama dengan kuartal kedua (Q2), menurut data dari kantor statistik UE tersebut.
Dalam basis tahunan (year on year), nilai PDB yang disesuaikan secara musiman tumbuh 0,9 persen untuk zona euro dan UE pada kuartal III tahun ini. Angka ini meningkat dibandingkan pertumbuhan 0,6 persen di zona euro dan 0,8 persen di UE yang tercatat pada kuartal II.
Jerman, sebagai perekonomian terbesar di zona euro, berhasil membalikkan kontraksinya pada kuartal II dan membukukan pertumbuhan 0,2 persen pada kuartal III, sebagaimana data Eurostat. Sementara itu, Prancis dan Spanyol masing-masing mencatat tingkat pertumbuhan sebesar 0,4 persen dan 0,8 persen pada kuartal III.
Pada periode yang sama, Irlandia mencatatkan tingkat pertumbuhan tertinggi di UE, dengan pertumbuhan 2 persen, sedangkan Hongaria mengalami kontraksi signifikan sebesar minus 0,7 persen. Latvia dan Swedia juga melaporkan pertumbuhan negatif pada periode tersebut.
Ekonom senior di perusahaan jasa keuangan dan perbankan ING, Bert Colijn, memaparkan bahwa pertumbuhan PDB kuartal III di zona euro sebagian dipengaruhi oleh faktor-faktor temporer, termasuk pertumbuhan PDB Irlandia yang tidak stabil yang dipengaruhi aktivitas akuntansi multinasional. Selain itu, terdapat faktor peningkatan PDB Prancis yang didorong oleh penyelenggaraan Olimpiade.
Colijn lebih lanjut memperingatkan akan prospek suram ekonomi zona euro dengan pertumbuhan PDB yang diproyeksikan melemah pada kuartal IV mendatang. Dalam sebuah laporan penelitian, dirinya menyebut bahwa ekonomi zona euro untuk saat ini masih terbilang lesu.
Pewarta: Xinhua
Editor: Indra Arief Pribadi
Copyright © ANTARA 2024