Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono di Jakarta, mengatakan bahwa gempa dangkal akibat aktivitas deformasi kerak bumi tersebut memiliki mekanisme pergerakan turun atau normal fault.
Pusat gempa terdeteksi berada di laut pada kedalaman 26 kilometer dengan koordinat 0,51° Lintang Utara (LU) dan 125,88° Bujur Timur (BT), atau berjarak 166 kilometer dari arah barat laut Kota Sanana.
BMKG mengkonfirmasi berdasarkan hasil desimenasi data analisis pada pukul 00.19 WIB, selain Kota Sanana gempa ini juga mengguncang beberapa wilayah lain di Kabupaten Kepulauan Sula dengan skala intensitas IV MMI, dan Kabupaten Bolaang Mongondow berskala intensitas III MMI.
Meski demikian gempa dangkal yang memiliki parameter terkini dengan magnitudo 5,3 tersebut dipastikan tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
BMKG belum mendapatkan adanya gempa bumi susulan sejak pukul 00.50 WIB, dan hingga saat ini juga belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tektonik tersebut.
Masyarakat Kota Sanana dan sekitarnya di Maluku Utara diimbau untuk tetap tenang dan tidak mudah terpengaruh oleh isu yang diragukan kebenarannya.
Hasil analisis perkembangan peristiwa gempa bumi akan dilaporkan menyeluruh oleh BMKG yang bisa didapatkan masyarakat dengan cara mengakses aplikasi daring infoBMKG, media sosial infoBMKG, atau dapat langsung menghubungi kantor BMKG terdekat.
Selain itu masyarakat juga diharapkan oleh BMKG untuk selalu mengikuti dan menaati panduan mitigasi dampak bencana dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di Maluku Utara demi keselamatan bersama.
Baca juga: Pembangunan sekolah terdampak gempa di Garut selesai akhir tahun
Baca juga: BNPB: Langkah kontinjensi penting selamatkan anak-anak dalam bencana
Pewarta: M. Riezko Bima Elko Prasetyo
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2024