Direktur RSUD AWS Samarinda David Hariadi Masjhoer dalam keterangannya di Jakarta, Jumat, mengatakan penghargaan itu diraih pihaknya pada 19 Oktober 2024.
"Kami memang fokus pada pelayanan prioritas penyakit kanker, jantung, stroke dan uro-nefrologi," katanya.
Ia mengatakan, program transformasi kesehatan yang bergulir sejak 2021 telah mengubah metode layanan RSUD milik Pemprov Kaltim itu menjadi semakin lengkap untuk melayani pasien kanker.
"Pada waktu dulu, kalau ada orang yang sudah divonis penyakit kanker itu seperti sudah final, seperti menghitung hari dan bulan. Tetapi sekarang pengobatan kanker sudah canggih," katanya.
RSUD AWS juga memfasilitasi ragam pengobatan pasien kanker melalui kemoterapi tanpa perlu metode infus, kata David.
Baca juga: Menkes dukung rumah sakit vertikal untuk lakukan uji klinis alat medis
Selain itu, David mengatakan bahwa SDM yang menangani bedah kanker juga berasal dari dokter onkologi medik dengan peralatan yang lengkap serta ruang bedah yang mumpuni.
Ruang kemoterapi tersebut, berkapasitas 50 tempat tidur perawatan, dengan tingkat hunian rata-rata berkisar di atas 50 persen.
“Karena orang kemoterapi ini dilakukan dengan skala rutin. Satu seri itu bisa sampai tiga sampai empat hari. Itu kembali lagi kepada pasien jenis tumornya seperti apa, berat atau ringan kasusnya,” katanya.
RSUD AWS juga dilengkapi dengan alat radioterapi untuk membunuh sel kanker melalui sinar radiasi, sehingga jaringan sekitarnya masih dapat diselamatkan, kata David menambahkan.
"Kalau dulu kan pengobatannya seluruh jaringan sel kanker ikut mati, karena terfokus dengan tumornya saja," ujarnya.
Terakhir, yang dimiliki rumah sakit AWS yakni kedokteran nuklir untuk memasukkan bahan radio isotof aktif yang berfungsi mengobati penyakit pada pasien kanker.
"Sekarang kami gunakan ini pada kanker teroid atau kelenjar gondok," ujarnya.
Atas seluruh capaian tersebut, RSUD AWS dinobatkan oleh Persi sebagai salah satu dari 10 rumah sakit pelayanan bagi pasien kanker terbaik nasional.
Baca juga: Dokter UI identifikasi gen penentu respons pengobatan kanker
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2024